Minggu, 24 Juli 2016

Cerita Sex Ngentot CLBK (-cinta lama bersemi kembali-)

TERIMAH KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA DIBLOGGER KAMI :)
Sebelumnya kuperkenalkan, namaku Rina Intan Permatasari, seorang istri dari Redaktur salah satu Koran ternama, Rojan Sudikno. Suamiku adalah seorang yang sangat sibuk. Hampir setiap hari waktunya dirumah hanya sebentar. Aku lebih sering menghabiskan waktuku bersama ibunya yang kebetulan tinggal bersama kami.
http://www.manis77.com/app/Default0.aspx?lang=id
Usiaku kini 26 tahun, aku telah menikah selama 3 tahun dan belum memiliki seorang anak. Banyak orang mengatakan bodiku cukup seksi. Tinggiku 160 cm, dengan ukuran BH 34B. Orang selalu memuji pantatku yang bahenol dan pinggangku yang ramping.
Ini adalah kisah cintaku bersama teman lama sekaligus idolaku dimasa lalu. Namanya Arif, saat SMA aku memiliki perasaan khusus kepadanya. Sejak lama suamiku tau tentang hal itu. Kami sering berdebat karenanya. Namun akhir – akhir ini, terutama setelah menikah, kami sudah tidak pernah berdebat untuk hal – hal semacam itu lagi.

Saat itu tiba – tiba aku dapat undangan reuni SMA. Aku mengajak suamiku untuk pergi kesana. Namun karena SMAku yang cukup jauh dari tempat kami tinggal, terpaksa aku pergi sendirian karena suamiku menolak untuk ikut. Suamiku beralasan masih banyak pekerjaan yang belum terselesaikan.

Aku pergi kesana bersama teman SMAku yang kebetulan juga tetangga rumah. Namanya Rita, aku bersamanya seharian, sampai akhirnya kami berpisah karena Rita harus mengunjungi Ibunya. Waktu itu sebetulnya aku ingin menemani Rita berkunjung ketempat ibunya, namun sepertinya aku gelisah memikirkan rumah. Maklum Ibu sudah tua dan suamiku sering pulang larut.

Akhirnya akupun pulang sendirian. Waktu itu aku tidak memperkirakan kepulanganku, kupikir Rita tidak ada agenda berkunjung kerumah Ibunya.
Akupun pulang sendirian berjalan untuk ke halte bus. Ditengah jalan ada mobil yang menghampiriku. Ketika kaca mobil dibuka aku terkejut, ternyata teman dekat yang kusebut sebagai idola muncul dibalik kaca. Arif begitu sapaan akrabnya menawariku untuk pulang ke tempat asalku. Awalnya aku agak canggung, tetapi setelah melihat Arif bersama seorang perempuan, aku menjadi lega.

“ayo ikut aku saja” ujar arif. Aku pun tidak menolak ajakannya. Di dalam mobil, kami ngobrol panjang lebar. Arif juga memperkenalkan wanita itu yang ternyata adalah istrinya. Ternyata Arif tinggal satu kota dengan rumahku.

Di tengah perjalanan waktu itu sudah sangat larut. Kamipun memutuskan untuk mampir di sebuah rumah pemondokan. Disana kami hanya memesan satu kamar saja karena ternyata seluruh kamar telah terisi.

Malam semakin larut, saat itu pukul 02.10 aku belum bisa tidur. Aku merasa sangat gerah, lalu aku pergi ke kamar mandi untuk mencopot BHku agar lebih nyaman dan bisa tidur pulas. Setelah kucopot BH akupun langsung kembali ke tempat tidur. Saat itu kulihat Arif dan istrinya masih kelonan.

Beberapa saat kemudian tampaknya aku belum bisa tertidur. Aku yang saat itu hanya mengenakan hotpants dan kaos lengan pendek tanpa BH akhirnya memutuskan untuk sekedar melihat TV.

Bentuk penginapan terdiri dari kamar dan ruang TV. Saat itu aku tidur didepan dan Arif bersama istrinya didalam. Aku menyingkirkan meja dan duduk dilantai karpet karena cukup gerah. Saat itu aku menghidupkan TV.

Pada saat pukul 03.30 WIB aku melihat Arif tampaknya bangun untuk buang air kecil di toilet. Saat hendak kembali tidur tampaknya dia melihat aku yang sedang menonoton TV sendirian. Dia pun menghampiriku.

“Rina kok belum tidur? Nggak bisa tidur ya?” tanya Arif

“huum rif, gerah dari tadi” jawabku agak canggung. Maklum saat itu selimut kubuang jauh dan tentu saja aku tidak memakai BH.

Arif pun mendekat dan duduk disamping ku sambil berkata,

“tak temenin ya, aku juga kebetulan kebangun”.

“huum” jawabku. Saat itu suasana sangat sepi sekali. Arif sesekali mengajakku berbincang dan becanda. Arif adalah orang yang humoris, aku pikir kami tidak akan kehabisan topik perbincangan.

Saat itu tidak terasa sudah pukul 04.00 WIB. Aku jadi teringat suamiku yang selalu berkata, kalau laki – laki itu pada saat jam pagi libidonya meningkat, “burungnya” bakal berdiri terus. Mungkin salah satunya dari dorongan nafsuku aku jadi berpikir seperti itu dan teringat perkataan suamiku aku jadi penasaran “benarkah semua pria sperti itu” pikirku dalam hati.

Dengan rasa penasaran aku sedikit melirik ke celana boxer Arif. Kulihat tidak ada tanda – tanda dia sedang “berdiri”. Namun aku agak heran dengan benda yang mirip pipa di paha arif. Kupikir tak mungkin itu burung. Bentuknya seperti pipa dan menjuntai hingga setengah paha. Kupikir mungkin itu sesuatu yang dikantongi Arif.

Sempat beberapa kali melirik, aku semakin penasaran dengan benda itu. Aku antara yakin dan tidak bahwa itu sebtulnya burung arif. Lalu muncul ide nakal untuk memastikan benda apa itu.

“rif, kita ngobrol aja ya, Tvnya dimatiin” pintaku.

“iya matiin aja ngak apa – apa kok, ini juga udah pagi” jawab arif. Akupun bergerak menuju TV dan mematikanya. Kupikir Arif juga melihat bokongku yang bahenol saat mematikan TV yang berada didepannya. Ketika berbalik, aku berpura – pura menjatuhkan gelas yang tadi kubawa. Aku pun mengambilnya sambil menunduk dan memperlihatkan belahan dadaku kepadanya. Meskipun hanya sekilas, kupikir itu cukup bisa merangsang burungnya untuk bergerak.

Saat aku kembali duduk, kulihat benda itu masih saja menjuntai seperti semula. Meski semakin penasaran aku tidak bisa berbuat banyak untuk mengetahui benda apa itu. Aku ngobrol semakin seru dengan Arif, dan kurasa efek dari jarangnya aku dibelai suamiku membuat libidoku saat itu malah tinggi. Nafsuku sedikit liar dan putingkupun mengacung indah dan tercetak di bajuku.


Kuhadapkan tubuhku kearah Arif untuk melihat reaksinya. Aku dan arif semakin asik bercanda sampai kulihat saat itu pukul 04.45 Arif beberapa kali melihat kearah dadaku meski hanya sekilas. Akupun beberapa kali memastikan benda itu dapat bergerak.

Setelah selang beberapa menit, akhirnya aku melihat benda itu bergerak sedikit demi sedikit. Benda itu tidak membesar hanya beberapa kali bergetar, aku malah tidak yakin dengan firasatku, lalu sampai akhirnya kami terdiam. Arif menatapku, dan akupun menatapnya.

Entah setan apa yang terlintas dibenaknya, tiba – tiba dia meraba tangan kiriku. Lalu aku membalasnya dengan meraba paha kanannya yang berisi pipa itu. Saat kusentuh Arif terlihat agak kaget. Aku pun terkejut saat memegang ‘pipa’nya. ‘pipa’ itu kuelus dan sedikit kuremas.
Saat kuremas aku semakin yakin kalau itu kemaluan Arif. Hendak memastikannya pun, akhirnya aku bertanya.

“ini apa rif, kok bentuknya aneh?” tanyaku dengan nada pelan.

“itu, burungku Rin, kok gitu aja nggak tau, kan kamu sudah bersuami” jawb Arif

“uh, maaf !” kataku pura – pura terkejut dan menjauhkan tanganku dari pahanya.

“hehehe, nggak apa – apa kok Rin, terusin aja nggak usah aneh gitu” jawab si Arif lirih sambil tersenyum manis kearahku.

Mendengar kata – kata itu sebenarnya aku ingin gengsi sedikit, tapi ternyata rasa penasaranku mengalahkan gengsi yang ada dalam diriku. Lalu kupegang kemaluan Arif perlahan.

“maaf rif, aku tadi nggak tau beneran” kataku

“udahlah, terusin aja dulu pumpung masih subuh”

Sambil mengelus – elus dan meremas – remas burungnya aku terus melihat ke wajah Arif. Diwajahnya terpancar bahwa Arif merasa keenakan dengan remasanku, akupun menikmati sensasi ini.

“punya arif panjang banget, kalau dimasukin rasanya gimana ya?” batinku.

Penasaran akupun langsung bertanya,

“ini burungmu kok gede banget rif, berapa centi”

“25 –an Rin” jawab Arif.

“wow, suamiku saja burungnya 12cm, yang ini 2x lebih gede dan panjang” batinku. Mendengar hal itu entah kenapa aku jadi tambah penasaran.

“dikeluarin boleh?, aku pengen liat..” pintaku dengan nada manja.

“disingkap aja celananya Rin”, lalu akupun menyingkap celana arif hingga ke selangkangan, dan menakjubkan aku melihat burung arif yang besar, keras dan menjuntai sebegitu besar. Baru kali ini aku melihat kontol segagah itu.

Begitu burung itu menampakkan wujudnya akupun langsung meremas – remas kembali. Dalam hatiku aku ingin mengocok kontol ini, sepertinya lebih enak ngocokin kontol yang ukuran panjangnya luar biasa.

Gayung bersambut, Arif sepertinya mengerti apa yang kurasakan, dia mempersilahkanku mengocok kontolnya. Lalu akupun mengocoknya dengan perlahan dan sedikit demi sedikit semakin cepat. Kulihat Arif beberapa kali menunjukan ekspresi keenakan.

Tidak tahan melihat Arif, akupun langsung mendekatkan kepalaku ke burungnya, tidak berapa lama aku langsung memasukan burung Arif yang gagah itu ke bibir mungilku.

Aku membasahinya dengan ludahku, kekulum – kulum burungnya dengan lembut. Itu kali pertamanya aku mengulum kontol seseorang tanpa diminta, bahkan pada suamikupun aku tidak seperti ini. Kini batang kemaluan Arif sudah basah, berlumuran dengan air liurku.

Tidak berhenti sampai disitu, aku juga menghisap buah zakar Arif. Saat kuhisap, dia terlihat sedikit bergerak – gerak. Tampaknya dia sedang keenakan. Mengetahui Arif keenakan, akupun semakin bersemangat, sambil kujilat – jilat buah zakarnya, tangankupun mengocok lembut kontolnya yang panjang dan basah itu.

Arif semakin liar, dia sedikit menjambakku. Saat itu sekitar pukul 05.00, akupun teringat Istri Arif yang sedang tidur dikamar sebelah. Aku seketika berhenti dan melepaskan permainanku itu.

Arif terlihat terkejut melihatku. Saat hendak berkemas Arif pun langsung berkata,

“ada apa Rin?” tanya Arif.

“aku lupa, Istrimu sedang tidur, seharusnya kita tidak melakukan sejauh ini” kataku.

Seketika Arif menarik tanganku, dia mencium bibirku. Akupun terdiam, dan kini giliran Arif yang beraksi. Dia menciumi leherku dengan lembut. Arif menjilat – jilatnya hingga ke bagian paling sensitifku yaitu telinga. Arif berbisik,

“sudahlah, Istriku itu kebo, kalau tidur pasti bangunnya siang, lagipula kalau dia bergerak kita pasti dengar,” katanya menenangkanku.

Aku tidak sempat berpikir kala itu, Arif langsung menggigit susuku dari luar.

“kamu nggak pake BH kan?” tanya Arif.

Belum sempat menjawab pertanyaannya aku sudah diserbu oleh serangan sensual Arif. Dia menurunkan kaosku dan menciumi buah dadaku. Aku tidak tahan lagi dengan aksinya.

Arif lalu menggendongku untuk duduk dipangkuannya. Saat aku duduk, aku merasakan batang kemaluanya menyentuh kemaluan dan pantatku.
Arif melahap payudaraku, diemutnya kedua putingku secara bergantian.

“ohhh, rif..” desahku keenakan. Saat Arif sedang nyedot pentilku, kubawa kedua tangannya yang tadinya meremas buah dadaku ke bagian bokong untuk merasakan bokong semokku.

Arif terlihat antusias meremasi bokongku yang besar dan kenyal. Dia meremas – remasnya sambil menjilati payudaraku. Kulihat Arif semakin liar. Lalu tanpa basa basi kubuka bajuku untuk mempermudah aksi Arif.

Kurasakan burung Arif yang tegencet vaginaku bergerak – gerak. Sangat menggairahkan menindih benda besar, berurat, keras dan hangat ini. Lalu tangankupun menghampiri kontolnya yang sempat tergencet. Dan akupun meremas – remas kontol besar itu. Meremas – remas kontolnya membuatku sangat berhasrat untuk merasakannya masuk kedalam liang vaginaku.

Beberapa menit kami melakukan itu, akupun berganti posisi. Aku menyuruh Arif membuka celananya. Arif pun menurut, saat dia membukanya kemaluannya yang besar itu langsung mengacung dengan tegak kearahku. Aku baru sadar kalau dia tidak memakai celana dalam.

Dia terduduk di sofa, aku langsung melahap kemaluannya. Kukulum – kulum dan kukocok – kocok kemaluannya. Dia pun beberapa kali meremas – remas tetekku. Kami melakukan aksi itu agak lama, meski hanya mengulumnya aku cukup antusias.

Tapi lama – lama aku bosan juga. Aku menunggu Arif memintaku untuk memasukkan burungnya ke vaginaku. Beberapa waktu menunggu membuatku tidak sabar. Vaginaku sudah basah dan Arif belum juga memesan lubang ini.

“mau dimasukin nggak?” tanyaku sambil mengulum

“dimasukin apa?” tanya Arif, belagak bodo

“ya dimasuki kesini?” tanyaku sambil menunjuk ke arah vagina.

“kemana Rin” jawabnya. Ternyata Arif ingin memancingku. Akupun berhenti menguluminya, aku langsung mencopot celana dan celana dalamku didepannya. Aku memperlihatkan bokongku yang indah saat mencopotnya.

Setelah itu aku menaiki arif yang mengenakan kaos hitam tanpa celana. Lalu aku menduduki kemaluannya, kugesek – gesekkan vaginaku di kontolnya. Arif berkali – kali tersenyum kearahku.

“masukin yuk rif” ajakku.

“masukin gimana sayang?” jawabnya. Kembali dia membuatku penasaran. Saat kugesek – gesekan bukanya Arif yang penasaran malah aku jadi terangsang hebat. Vaginaku semakin banjir, dan Arif masih saja tersenyum kearahku sambil tanganya menjahili susuku.

“arif, sudah to, ayo dimasukin!” pintaku sedikit memanja.

“yang mesra dong sayang” katanya memintaku untuk berbuat nekat. Aku sudah tidak tau lagi harus berbuat bagaimana, akupun dengan vulgar memintanya untuk memasukan burungnya ke memekku.

“Arif sayang, masukkin kontolmu yang gede dan panjang itu ke vaginaku yuk, aku pengen kentu sama kamu nih, ayuk …” pintaku dengan nada manja.

“iya sayang, sayangku dibawah yuk”. Lalu kamipun berganti posisi, kini aku terlentang disofa dan dia berdiri tepat didepanku sambil mengarahkan kontolnya yang panjang ke Vagina mungilku.

Perlahan dia menggesek – gesekkan kontolnya ke vaginaku dan membuatku semakin melayang. Arif beberapa kali mencoba memasukkan kontolnya ke vaginaku namun tidak berhasil. Vaginaku beberapa kali menolaknya.

“kontolku nggak cukup ya sayang, sakit ya? Coba lagi yuk” kata Arif

“iya sayang, ayo cepetan masukin ya, udah nggak tahan nih” kataku sambil memegang tangan Arif yang kekar.
Mendengar kataku itu Arif langsung bersemangat, dia memaksa kontol besarnya itu masuk ke lubangku yang sempit.

http://www.manis77.com/app/Default0.aspx?lang=id


“aahh….!!” teriakku tertahan. Kontol itu telah masuk seperempat bagian ke vaginaku. Matakupun terbelalak. Baru kali ini vaginaku dibobol kontol sebesar ini. sebelumnya kontol suamiku tidak sebegini besar.

Setelah berhenti sejenak, Arif memaju mundurkan pinggulnya perlahan. Meski agak sakit, aku merasakan sensasi enak luar biasa di dinding vaginaku. Arif terus mengulangi gerakanya dan menggali lebih dalam.

Aku mulai terbiasa dengan kontolnya. Kurasakan gesekan demi gesekan sangat nikmat sekali. Beberapa menit dengan aksinya, Arif lalu mempercepat gerakkannya. Semakin cepat hingga tubuhku terguncang dan dinding vaginaku merasakan nikmatnya gesekan kontol yang luar biasa ini.

Arif mempercepat gerakannya sambil meletakkan tubuhku diantara kedua tangannya. Aku merasa sangat nyaman bercumbu dengannya. Hingga selang beberapa menit aku merasakan ada rasa aneh dalam liang vaginaku. Kontol Arif kurasakan berkali – kali menyentuh bagian vaginaku yang paling sensitif, hingga akhirnya

“aawahhh.. Arif, sayang..” akupun melenguh.
Arif megeluarkan kontolnya. Kulihat cairan orgasmeku keluar banyak. Luar biasa, rasanya enak sekali, klimaks disaat aku dalam pelukan seorang lelaki yang gagah. Baru kali ini aku merasakan orgasme senikmat ini.

Sambil menungguku pulih, Arif mengeyot putingku untuk merangsang kembali gairahku. Selang beberapa menit, tubuhkupun pulih kembali.

“Arif sayang.. lagi yuk, aku pengen ngerasain kontolmu lagi” pintaku memanja.

Tanpa berkata apapun Arif menggendongku, aku kini berada dipangkuannya sambil berhadap – hadapan. Dengan setengah berdiri, aku arahkan vaginaku tepat diatas kontolnya. Arif langsung merespon, dia memegang kemaluannya yang besar dan menyentuhkan ujungnya kevaginaku.
Meski lagi – lagi kesulitan, kamipun mencobanya. Kini aku yang memegan kontolnya yang besar itu, kuberi sedikit air liurku dan kukocok – kocok perlahan, lalu aku mengarahkannya ke vagina.

Arif memegang pinggangku. Saat aku setengah berdiri dengan lututku dengan tiba – tiba dia memaksa badanku untuk turun dengan menarik pinggangku yang ramping. Dan bleessss… kontol itu dipaksa masuk ke vaginaku.

Aku kembali terbelalak.

“awhh, sayang kok kasar sih” protesku.

“kalau nggak gitu nggak masuk – masuk sayang” jawabnya.

Dalam posisi ini aku agak canggung, aku hampir tidak pernah pada posisi ini dengan suamiku. Kontol suamiku pendek jadi ketika kutindas saat dalam posisi ini kontolnya tidak bisa penetrasi dengan maksimal.

Berbeda dengan kontol Arif yang panjang dan mampu menjangkau seluruh ruas vaginaku. Kontol Arif tersasa sesak, memenuhi ruang – ruang dalam vaginaku.

Arif memebuatku bergerak naik turun. Akupun mulai menikmati permainan ini dengan perlahan.
Kin tanpa disuruh Arif aku sudah menaik turunkan badanku. Melihatku dapat mandiri, Arif melepaskan tangannya dari pinggangku. Dia kini meremas – remas susuku.

Pada posisi ini aku merasakan kenikmatan yang luar biasa saat kontol kekar ini berada dalam vaginaku. Aku kembali naik turun diatas kontolnya untuk merasakan betapa nikmatnya gesekan kontol besar Arif di memekku. Aku semakin melayang. Ditambah lagi saat aku naik turun Arif melingkarkan tangannya di pinggangku dan menjilati susuku yang bergoyang – goyang naik turun.

Arif terlihat gemas dengan susuku, dia meremasinya dan mengeyot serta menyepong seluruh bagian payudaraku. Sampai – sampai tidak ada satupun bagian payudaraku yang masih kering. Hampir seluruh payudaraku basah oleh liurnya.

Saking gemesnya, Arif mengimbangi gerakan naik turunku dengan sodokan – sodokannya yang cukup cepat. Hingga aku melenguh dan badanku mengejang merasakan orgasme.

Kini aku orgasme dipelukannya sambil menindihnya. Kontolnya masih tertancap divaginaku. Terasa sebagian cairan orgasmeku meleleh keluar. Aku sudah orgasme kedua kali.

Selang beberapa menit kemudian, aku yang masih berada diatas Arif merasakan kembali Arif menggesekkan kontolnya di vaginaku.

“kamu nggak capek sayang?” tanyaku

Arif diam saja, dia hanya tersenyum dan melakukan kegiatannya kembali. Dia semakin liar menggenjotku. Aku hanya diam dan menggigit bibirku. Kulihat Arif sangat berkeingat, dia mencumbu vaginaku dengan cepat.

Merasakan aksinya itu akupun semakin keenakan. Seolah ingin membalas jasa Arif, aku menawarkan goyangan untuknya. Aku kembali tegakkan badanku dan memegang dada arif.

Kontolnya masih tertancap divaginaku. Kusuruh dia diam. Aku menggoyang – goyangkan pinggulku, melingkar. Arif tampaknya semaki bergairah. Dia kini menciumi leherku dan meremas – remas pantatku.

Sampai beberapa saat seperti itu, kuganti goyanganku. Kini aku goyankan kekiri dan kekanan. Lalu maju mundur. Meski ingin memuaskan Arif, aku malah merasa nikmat sendiri. Kontol Arif bagiku sangat besar hingga menjejali vaginaku, saat aku bergerak dengan gerakan sekecil apapun akan membuatku merasakan nikmat.

Beberapa saat kemudian tanpa sadar aku kembali orgasme.
Kini aku benar benar merasakan lelah. Saat itu sudah pukul 06.04, artinya sudah hampir sejam kontol Arif mengenjot vaginaku. Namun meski aku telah 3 kali orgasme, Arif masih belum menunjukan tanda – tandan akan keluar.
Mengingat hal itu malah membuatku bergairah. Kini kami masih beristirahat untuk kumpulkan tenaga.

“sayang, kamu masih kuat?”tanya Arif

“aku capek banget” jawabku sambil menatap kearahnya.

“aku belum keluar nih, tanggung, masak dikocok sendiri” kata Arif.

Baru kali ini aku melihatnya memelas kepadaku.

“ini yang kutunggu dari tadi” kataku dalam hati. Tampak waktu itu kontol arif masihlah tegak berdiri serta berlumuran cairan. Kontol itu tampak makin menggairahkan. Saya terasa telah hilang ingatan, tak pernah saya menggandrungi kontol sampai seperti ini. saya terasa seperti maniak sex.

“dikeluarin yuk sayang” kataku sembari menunggingkan bokongku. Arif terdiam, akupun memberinya teguran.

“ayo, saya anda muncrat” kataku. Lantas Arif berdiri di antara ke-2 lututnya. Saat ini dia ada dibelakangku yang tengah nungging. Saat ini kami lakukan doggistyle.

Arif mengarahkan kontolnya ke vaginaku, selang sekian waktu dia memasukkan kontolnya. Serta.. mengagumkan posisi ini membuatku kembali on fire. Kontol Arif merangsek lebih dalam. Penetrasinya mengagumkan.

Kontol itu sungguh besar sekali hingga bikin vaginaku merasa overload. Dia selalu – terusan menggenjotku. Dia menggesek – gesekan kemaluannya dengan kasar.

Hingga tak lama kemudian kami bercinta serta kamipun dikagetkan dengan timbulnya Istri Arif. 1/2 sadar istrinya lihat kearah kami. Sesaat kami terdiam.

Tetapi anehnya kami cuma terdiam, Arif memegang erat badanku. Istrinya tampak shock, serta selalu memandang kami. Mita tampak menahan tangis.

“kamu keluar sebentar ya mita, beli sarapan sana, saya ingin selesaiin dahulu, tinggal dikit nih” kata Arif.

Saya sedikit terperanjat saat Arif berkata sekian. Mita juga keluar serta tak tampak sinyal dia tengah geram, tetapi kulihat dia cukup sedih serta tertekan. Arif kembali mengangkat bokongku, dia menggesekan kontolnya perlahan-lahan.

Dia meransangku kembail, dia menciumi punggungku serta menjilati punggunku hinga tengkuk, leher serta telinga. Dia membuatku merinding serta terangsang. Tak pernah saya ajukan pertanyaan, dia telah kembali menggenjotoku.

Kembali kurasakan sensasi enaknya kontol Arif. Saya cuma umum melenguh, serta menjerit. Saat ini jadi saya tak takut lagi untuk merancau.

“Arif, kontol anda kok enak banggett. … ggee.. deee.. kerr.. ass, genjot selalu sayanggg.. enak sayanggg.. buat itilku enak sayangg.. ”

“enak sayang.. trus apa lagi sayang” godanya lirih didekat telingaku sembari selalu menggenjotku. Walau kelelahan saya tetaplah bernafsu untuk menyeimbangi gerakan maju mundurnya.
Saat ini Arif diam,

“ayo, anda yang maju mundur” kata Arif menyuruhku. Nampaknya dia tau saya telah kembali bernafsu. Mendengar itu saya lansung memaju mundurkan pantatku. Arif meremas – remas pantatku sembari nikmati gerakanku.

Tak tampak sinyal – sinyal Arif bakal muncrat. Itu membuatku makin penasaran, saya mempercepat gerakanku. Arif yang semula meremas bokongku saat ini tertarik dengan payudaraku yang selalu bergoyang. Dia saat ini meremas payudaraku, dia meremasnya dengan gemas serta memerasnya dengan kasar.

Saya telah tak termonitor, Arifpun makin tak termonitor.

“Sayang… aa.. kuuu sukai kontol kaammm.. uuuu, genjot selalu.. ” racauku.. tak lama kemudian saya mengejang serta pada akhirnya akupun untuk beberapa kalinya orgasme.

Arif tak perduli dengan orgasmeku. Dia tetaplah menggenjotnya, hingga sebagian menit akupun ajukan pertanyaan,

“sayang telah belum, ” tanyaku yang telah lunglai.
Arif saat ini memangku badanku yang lunglai. Dia yang saat ini kududuki serta menghadap punggungku menaik turunkan badanku yang lemas. Sebagian waktu seperti itu dia juga berkata

“dikeluarin didalem bisa nggak” pintanya padakau.

Saya segera menjawab,

“jangan..!! ”, saat itu juga Arif berhenti. Lantas Arif mencabut kontolnya dari vaginaku.

“kamu berdiri” perintahku. Di juga manut. Arif berdri di hadapanku, kuemut – emut buah zakarnya serta kukocok – kocok batang kontolnya yang tampak begitu kekar serta akan menyemburkan cairan cintanya. Tak lama kemudian saya jadi semakin penasaran, saya terasa menginginkan sekali rasakan air mani Arif.

Jujur, baru kesempatan ini saya terasa segila ini. terlebih dulu saya begitu jijik bila suamiku menginginkan memuntahkan spermanya kemulutku. Tetapi saat ini, lihat kontol Arif saya jadi menginginkan mencicipi air maninya. Kusepong kontolnya sampai mentok di rongga mulutku. Lantas kutarik bibirku dari kontolnya sampai ujungnya saja yang kuemut. Lantas sembari kuemut kontolnya kukocok – kocok dengan lembut tetapi agak cepat.
Kukocok, sembari kulihat ekspresi berwajah serta pada akhirnya…

ccrrrrooooootttt…. crrrooooooottt…. crrroooooott ttt….. kulepaskan kulumanku, serta bebeapa semburan masihlah berlangsung crroot.. crrooott.. ccerttt.. ceerrtt…. semburan kesempatan ini menghadap kewajahku. Ari maninya begitu banyak. Yang ada di dalam bibirku beberapa kutelan. Walau demikian banyak yang meleleh.

Saya tak lalu jijik, jadi kujilat pucuk kontol Arif untuk mengambil bekas – bekas air maninya.

Sesudah sebagian waktu kami usai mengerjakannya akupun bergegas mandi serta beres – beres. Usai beres – beres saya menjumpai Arif untuk terlibat perbincangan. Saat itu Arif nyatanya tengah menentramkan Istrinya yang tengah menangis. Arif jalan kearahku, dia memberiku beberapa duit untuk pulang kerumah. Saya menampiknya serta segera bergegas pulang serta pamit pada keduanya.

Kurasakan tatapan dingin istrinya waktu saya pamit. Walau waktu itu saya cuek, dalam hatiku saya terasa bersalah. Selama perjalanan saya tidak bisa melupakan peristiwa itu. Saya selalu saja terasa bersalah pada Istri Arif. Tetapi disela – sela perasaan menyesalku, saya malah terasa penasaran menginginkan mengulangi adegan itu berbarengan dengan Arif. Kurasa gairahku pada Arif jauh semakin besar daripada saat saya bercinta dengan suamiku,
Permisi ya gan..
BINGGUNG MAU CARI AGEN POKER DENGAN UANG ASLI DIMANA
MARI SINI JOIN DI IDRPOKER AGENPOKER TERPERCAYA DENGAN UANG ASLI SE INDONESIA.
DISINI KAMI MEMBERIKAN PROMO BERUPA 
* Bonus Rollingan 0,3% - 0,5% ( Perminggu )
* Bonus Referral 15% ( Seumur Hidup )
Kami Agen Penyediaan Jasa Poker Online Terbaik & Terpercaya
Bagi anda yang hobby bermain judi online seperti :
Adu Q, Bandar Q, Bandar Poker, Capsa Susun, Domino dan Poker.
TUNGGU APA LAGI AYO BURUAN DAFTAR KAN DIRI ANDA DAN GABUNG BERSAMA KAMI DI
WWW.IDRPOKER.COM
www.idrpk.info
www.idrpk.org
www.manis77.com

Cerita Seks Desahan Perawan

TERIMAH KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA DIBLOGGER KAMI :)
Saya seorang pegawai di salah satu perusahaan swasta di kota DKI, nama Saya Adol. Saya berumur 22 tahun dengan tinggi badan 160 cm serta berat badan 50 kg dan kata cewek-cewek sih, Saya memiliki wajah dan tubuh yang sangat ideal untuk seorang laki-laki bujangan. Perusahaan tempat Saya kerja memberlSayakan lima hari kerja yaitu setiap hari senin sampai Jumat, sehingga setiap hari sabtu Saya selalu berada di rumah yang merupakan salah satu kompleks elit di kota Saya itu. Setiap hari sabtu Saya selalu mengisi waktu dengan melihat situs Mesum, majalah Mesum, dan menonton film Mesumh yang Saya sewa di salah satu rental yang berada di kompleks tersebut, dan hal itu berlangsung selama berbulan-bulan
http://www.manis77.com/app/Default0.aspx?lang=id
Suatu saat hal tersebut tidak Saya lSayakan lagi karena setelah Saya melihat Tracy anak tetangga Saya yang masih duduk di kelas 1 SMP yang kira-kira berumur 11 tahun dan Saya sangat terpesona dengan kemolekan tubuh anak tersebut. Tracy memiliki tubuh yang indah untuk ukuran anak seumur dia dengan tinggi badan sekitar 150 cm dan berat badan sekitar 43kg serta memiliki dua bukit kembar yang berukuran sedang yang tercermin dari tonjolan padat dibalik seragam sekolah yang ketat dan tank top yang biasa dikenakannya dan yang tidak kalah menariknya lagi ia memiliki pantat yang sangat padat dan berisi yang terlihat dari rok sekolah setinggi lutut dan rok mini yang ia kenakan dan anehnya lagi Saya tidak pernah melihat adanya garis CD yang ia kenakan, dan yang pasti Mekinya belum ditumbuhi bulu-bulu halus. Saya sering melihat Tracy kesekolah setiap hari dengan sengaja berdiri didepan rumah sebelum Saya berangkat kerja atau pada sore hari sepulang kerja di saat ia sedang jalan-jalan sore di sekitar kompleks dan pada saat itu Saya selalu memandangi Tracy dengan sangat tajam dan penuh nafsu namun ia tak menyadarinnya dan sampai suatu hari Tracy mulai menyadarinya dan mulai membalas tatapan Saya dengan mata yang sangat menggoda.

Sejak kejadian itu Saya selalu terbayang-bayang dengan kemolekan Tracy setiap usai bekerja namun bukannya Saya jatuh cinta padanya tapi Saya suka akan kemolekan tubuhnya dan sangat bernafsu untuk mencicipinnya, tetapi nafsu birahi tersebut Saya tahan dan Saya lampiaskan dengan hanya memandangi tubuhnya dari balik pagar pada sore hari disaat ia sedang berjalan-jalan dikompleks. Tracy selalu menggunakan tank top dan rok mini setiap akan berjalan- jalan disekitar kompleks bersama kakak dan sepupunya (Yani yang sedang kuliah smst 2 dan Neni yang duduk di sma kls 3) dan ini dia lSayakan setiap sore. Seperti biasanya pada sore hari setiap pulang kerja Saya selalu menunggu Tracy untuk memandangi tubuhnya, tetapi pada saat itu Saya heran karena Tracy hanya sendiri saja berjalan dengan sangat santai dan seperti biasa pula ia hanya memakai tank top yang pada saat itu berwarna kuning dan rok mini berwarna putih tembus pandang dan yang tidak terlalu ketat.

Dengan sangat nafsu Saya tatap dia dari balik pagar dan dia pun membalasnya dan tanpa Saya sangka-sangka Tracy menuju ke pintu pagar rumah Saya, dan dalam hati Saya bertanya mungkin dia akan marah karena Saya selalu menatapnya, tetapi hal tersebut tidak terjadi, dia malah tersenyum manis sambil duduk dideket didepan pagar rumah Saya yang membuat nafsu Saya semakin tinggi karena dengan leluasa Saya dapat memandangi tubuh Tracy dan yang lebih mengasikan lagi ia duduk dengan menyilangkan pahannya yang membuat sebagian roknya tersingkap disaat angin meniup dengan lembutnya namun ia diam dan membiarkan saja.
Dengan penuh nafsu dan penasaran ingin melihat tubuh Tracy dari dekat maka Saya dekati dia dan bertannya

“Duduk sendirian nih boleh Saya temanin,” dengan terkejut Tracy mambalikan wajahnya dan berkata “eh…… boooboleh.” Saya langsung duduk tepat di sampingnya dikarenakan deker tersebut hanya pas untuk dua orang, dan untuk mengurangi kebisuan Saya bertannya pada Tracy
“Biasanya bertiga, temennya mana..?”, dengan terbata-bata Tracy berkata
“Gini om mereka itu bukan temen Saya tetapi kakak dan sepupu Saya.” Saya langsung malu sekali dan kerkata
“Sorry.” kemudian Tracy menjelaskan bahwa kakak dan sepupunnya lagi ke salah satu mall yang nama nya TP. Tracy mulai terlihat santai tetapi Saya semakin tegang jantungku semakin berdetak dengan kerasnya dikarenakan dengan dekatnya Saya dapat memandangi paha mulus Tracy ditambah lagi dua bukit kembarnya tersembul dari balik tank topnya apabila dia salah posisi.

Diam-diam Saya mencuri pandang untuk melihatnya namun dia mulai menyadarinya tetapi malah kedua bukit kembarnya tersebut tambah diperlihatkannya keSaya yang membuat Saya semakin salah tingkah dan tampa sengaja Saya menyentuh pahanya yang putih tanpa ditutupi oleh rok mininya karena tertiup angin yang membuat Tracy terkejut dan Tracypun tidak marah sama sekali sehingga tangan Saya semakin penasaran dan Saya dekapkan tangan Saya ke pahanya dan dia pun tidak marah pula dan kebetulan pada saat itu langitpun semakin gelap sehingga Saya gunakan dengan baik dengan perlahan-lahan tangan kiri Saya yang berada di atas pahanya Saya pindahkan ke pinggannya dan meraba-raba perutnya sambil hidungku Saya dekatkan ketelingannya yang membuat Tracy kegelian karena semburan nafasku yang sangat bernafsu dan mata ku tak berkedip melihat kedua bukit kembarnya yang berukuran sedang dibalik tank topnya.

Tanpa Saya sadari tangan kiri Saya telah menyusup kedalam tank top yang ia gunakan menuju kepunggunya dan disana Saya menemukan sebuah kain yang sangat ketat yang merupakan tali BH nya dan dengan sigapnya tangan Saya membuka ikatan BH yang dikenakan Tracy yang membuat tangan Saya semakin leluasa ber gerilya dipunggunya dan perlahan- lahan menyusup kebukit kembarnya serta tangan kanan Saya membuka ikatan tali BH Tracy yang berada di lehernya dan dengan leluasa Saya menarik BH Tracy tersebut keluar dari tank topnya karena pada saat itu Tracy mengggunakan BH yang biasa digunakan bule pada saat berjemur. Setelah Saya membuka BHnya kini dengan leluasa tangan Saya meraba, memijit dan memelintir bukit kembarnya yang membuat Tracy kegelian dan terlihat pentil bukit kembarnya telah membesar dan berwarna merah dan tanpa ia sadari ia berkata
http://www.manis77.com/app/Default0.aspx?lang=id
“Terusss.. nikmattttt banget.. Ommmm..ah…. ahh.. ahhhh….” Dan itu membuat Saya semakin bernafsu, kemudian tangan Saya pindahkan ke pinggannya kembali dan mulai memasukannnya ke dalam rok mini yang ia kenakan dengan terlebih dahulu menurunkan res yang berada dibelakang roknya, kemudian tangan Saya masukan kedalam rok dan CDnya dan meremas-remas bokongnya yang padat dan berisi dan ternyata Tracy memakai CD model G string sehingga membuat Saya berpikir anak SMP kayak dia kok sudah menggunakan G string tetapi itu membuat pikiranku selama ini terjawab bahwa Tracy selama ini menggunakan G string sehingga tidak terlihat adanya garis CD.Lima menit berlalu terdengar suara Tracy

“Ahh.. terusss Om… terusss.. nikmattttt.. ahh.. ahhhh…” hanya kalimat itu yang keluar dari mulut Tracy pada saat Saya menyentuh dan memasukan jari tengan Saya ke dalam Mekinya yang belum ditumbuhi bulu-bulu tersebut dari belakang dan Saya pun makin menggencagkan seranganku dengan mengocok Mekinya dengan cepat. Tiba-tiba pecahlah rintihan nafsu keluar dari mulut Tracy.

“Ouuhhh.. Ommmm.. terus.. ahhh.. ahhhhhhhhh.. ahhhhhhhhhhhhhh..” Tracy mengalami orgasme untuk yang pertama kali. Setelah Tracy mengalami orgasme Saya langsung tersentak mendengar suara beduk magrib dan Saya menghentikan seranganku dan membisikan kata-kata ketelinga Tracy
“Udah dulu ya..” dengan sangat kecewa Tracy membuka matanya dan terlihat adanya kekecewaan akibat birahinya telah sampai dikepala dan Saya menyuruhnya pulang sambil berkata “Kapan-kapan kita lanjutkan lagi,” ia langsut menyahut

“Ya om sekarang aja tanggung nih, lihat Meki Saya udah basah..” sambil ia memegang Mekinya yang membuat Saya berpikir anak ini tinggi juga nafsunya dan Saya memberinya pengertian dan kemudian ia pulang dengan penuh kekecewan tanpa merapikan tank top dan roknya yang resnya masih belum dinaikan namun tidak membuat rok mininya turun karena ukuran pingganya yang besar, tetapi ada yang lebih parah ia lupa mengambil BH nya yang Saya lepas tadi sehingga terlihat bukit kembarnya bergoyang-goyang dan secara samar-samar terlihat putting gunung kembarnya yang telah membesar dan berwarna merah dari balik tank topnya yang pastinya akan membuat setiap orang yang berpapasan dengannya akan menatapnya dengan tajam penuh tanda tanya.

Setelah Saya sampai di rumah Saya langsug mencium BH Tracy yang ia lupa, yang membuat Saya semakin teropsesi dengan bentuk gunung kembarnya dan dapat Saya bayangkan dari bentuk BH tersebut. Sejak kejadian sore itu, lamunanku semakin berani dengan menghayalkan nikmatnya bersetubuh dengan Tracy namun kesempatan itu tak kunjung datang dan yang mengherankan lagi Tracy tidak pernah berjalan-jalan sore lagi dan hal tersebut telah berlangsung selama 1 minggu sejak kejadian itu, yang membuat Saya bertanya apakah dia malu atau marah atas kejadian itu, sampai suatu hari tepatnya pada hari sabtu pagi dan pada saat itu Saya libur, cuaca sangat gelap sekali dan akan turun hujan, Saya semakin BT maka kebiasaan Saya yang dulu mulai Saya lSayakan dengan menonton film Mesum, tapi Saya sangat bosan dengan kaset tersebut. Hujanpun turun dengan derasnya dan untuk menghilangkan rasa malas dan bosan Saya melangkah menuju keteras rumah Saya untuk mengambil koran pagi, tapi setibanya didepan kaca jendela Saya tersentak melihat seorang anak SMP sedang berteduh, ia sangat kedinginan dikarenakan bajunya basah semuannya yang membuat seluruh punggunya terlihat termasuk tali BH yang ia kenakan. Perlahan-lahan nafsuku mulai naik dan Saya perhatikan anak tersebut yang kayaknya Saya kenal dan ternyata benar anak tersebut adalah Tracy, dan Saya berpikir mungkin dia kehujanan saat berangkat sekolah sehingga bajunya basah semua. Kemudian Saya mengatur siasat dengan kembali ke ruang tengah dan Saya melihat film Mesum masih On, maka Saya pun punya ide dengan megulang dari awal film tersebut dan Sayapun kembali ke ruang tamu dan membuka pintu yang membuat Tracy terkejut.Pada saat Tracy terkejut kemudia Saya bertannya pada dia

“Lo Tracy ngak kesekolah nih?” dengan malu- malu Tracy menjawab “Hujan om..” Saya langsung bertannya lagi
“Ngak apa-apa terlambat.”
“Ngak apa-apa om karena hari ini ngak ada ulangan umum lagi.” Tracy menjawab dan Saya langsung bertannya
“Jadi ngak apa-apa ya ngak kesekolah?”.
“Ia om”, Tracy menjawab dan dalam hati Saya langsung berpikir bahwa selama ini Tracy tidak pernah kelihatan karena ia belajar untuk ulangan umum, dan inilah kesempatan yang Saya tunggu- tunggu dan Saya langsung menawarinya untuk masuk kedalam dan tanpa malu-malu karena udah kedingin dia langsung masuk kedalam ruang tamu dan langsung duduk dan pada saat itu Saya memperhatikan gunung kembarnya yang samar- samat tertutupi BH yang terlihat dari balik seragam sekolahnya yang telah basah sehingga terlihat agak transparan. Melihat Tracy yang kedinginan, maka Saya menawari dia untuk mengeringkan badannya di dalam dan dia pun setuju dan Saya menunjukan sebuah kamar di ruang tengah dan Saya memberi tahu dia bahwa di sana ada handuk dan baju seadannya. Dengan cepat Tracy menuju ke ruang tengah yang disana terdapat TV dan sedang Saya putar film Mesum, hal tersebut membuat Saya senang, karena Tracy telah masuk kedalam jebakanku dan berdasarkan perkiraan Saya bahwa Tracy tidak akan mengganti baju tetapi akan berhenti untuk menonton film tersebut.

Setelah beberapa lama Saya menunggu ternyata Tracy tidak kembali juga dan Sayapun menuju keruang tengah dan seperti dugaanku Tracy menonton film tersebut dengan tangan kanan di dalam roknya sambil mengocok Mekinya dan tangan kiri memegang bukit kembarnya. Saya memperhatikan dengan seksama seluruh tingkah lSayanya dan perlahan-lahan Saya mengambil handy cam dan merekam seluruh aktivits memegang dan mengocok Meki dan bukit kembarnya yang ia lSayakan sendiri dan rekaman ini akan Saya gunakan untuk mengancamnya jika ia bertingkah. Setelah merasa puas Saya merekamnya. Saya menyimpan alat tersebut kemudian Saya dekati Tracy dari belakang. Saya berbisik ketelinga Tracy, enak ya, Tracy langsung kaget dan buru- buru melepaskan tangannya dari Meki dan bukit kembarnya, Saya langsung menangkap tangannya dan berbisik lagi “Teruskan saja, Saya akan membantumu.” kemudian Saya duduk dibelakang Tracy dan menyuruh Tracy untuk duduk di pangkuanku yang saat itu penisku telah menegang dan Saya rasa Tracy menyadari adanya benda tumpul dari balik celana yang Saya kenakan.

Dengan perlahan-lahan, tanganku Saya lingkarkan keatas bukit kembarnya dan ciumanku yang menggelora mencium leher putih Tracy, tangan kananku membuka kancing baju Tracy satu demi satu sampai terlihat bukit kembarnya yang masih ditutupi BH yang bentuknya sama pada saat kejadian yang sore lalu. Tracy sesekali menggelinjat pada saat Saya menyentuh dan meremas bukit kembarnya namun hal tersebut belum cukup, maka Saya buka sebagian kancing baju seragam yang basah yang digunakan Tracy kemudian tagan kiri Saya masuk ke dalam rok Tracy dan memainkan bukit kecilnya yang telah basah dan pada saat itu rok yang ia gunakan Saya naikan ke perutnya dengan paksa sehingga terlihat dengan jelas G string yang ia gunakan. Saya langsung merebahkan badannya diatas karpet sambil mencium bibir dan telinganya dengan penuh nafsu dan secara perlahan-lahan ciuman tersebut Saya alihkan ke leher mulusnya dan menyusup ke kedua gunung kembarnya yang masih tertutup BH yang membuat Tracy makin terangsang dan tanpa dia sadari dari mulutnya mengeluarkan desahan yang sangat keras.

“Ahhhhh terussssssss Omm…….. terusssssss…. nikmattttttt….. ahh…. ahhhhhhhhhhh……. isap terus Om.. Ahhhh…….. mhhhhhhhh. Omm…” Setelah lama mengisap bukit kembarnya yang membuat pentil bukit kembarnya membesar dan berwarna merah muda, perlahan- lahan ciuman Saya alihkan ke perutnya yang masih rata dan sangat mulus membuat Tracy tambah kenikmatan.
“Ahh ugggh…. uuhh…. agh…. uhh…. aahh”, Mendengar desahan Tracy Saya makin tambah bernafsu untuk mencium Mekinya, namun kegiatanku di perut Tracy belum selesai dan Saya hanya menggunakan tangan kiri Saya untuk memainkan Mekinya terutama klitorisnya yang kemudian dengan menggunakan ketiga jari tangan kiri Saya, Saya berusaha untuk memasukan kedalam Meki Tracy, namun ketiga jari Saya tersebut tidak pas dengan ukuran Mekinya sehingga Saya mencoba menggunakan dua jari tetapi itupun sia-sia yang membuat Saya berpikir sempit juga Meki anak ini, tetapi setelah Saya menggunakan satu jari barulah dapat masuk kedalam Mekinya, itupun dengan susah payah karena sempitnya Meki Tracy.

Dengan perlahan-lahan kumaju mundurkan jari ku tersebut yang membuat Tracy mendesah. “Auuuuuggggkkkk…” jerit Tracy. “Ah… tekan Omm.. enaaaakkkkk…terusssss Ommm…” Sampai beberapa menit kemudia Tracy mendesah dengan panjang.
“Ahh ugggh…, uuhh…, agh…, uhh…, aahh”, yang membuat Tracy terkulai lemah dan Saya rasa ada cairan kental yang menyempor ke jari Saya dan Saya menyadari bahwa Tracy baru saja merasakan Orgasme yang sangat nikmat. Saya tarik tangan Saya dari Mekinya dan Saya meletakan tangan Saya tersebut dihidungnya agar Tracy dapat mencium bau cairan cintannya. Setelah beberapa saat Saya melihat Tracy mulai merasa segar kembali dan kemudian Saya menyuruh dia untuk mengikuti gerakan seperti yang ada di film Mesum yang Saya putar yaitu menari striptis, namun Tracy tampak malu tetapi dia kemudian bersedia dan mulai menari layaknya penari striptis sungguhan. Perlahan-lahan Tracy menanggalkan baju yang ia kenakan dan tersisa hanyalah BH seksinya, kemudian disusul rok sekolahnya yang melingkar diperutnya sehingga hanya terlihat G string yang ia kenakan dan Saya menyuruhnya menuju ke sofa dan meminta dia untuk melSayakan posisi doggy, Tracy pun menurutinya dan dia pun bertumpuh dengan kedua lutut dan telapak tangannya.

Dengan melihat Tracy pada posisi demikian Saya langsug menarik G string yang ia kenakan ke arah perutnya yang membuat belahan Mekinya yang telah basah terbentuk dari balik G string nya, dan Sayapun mengisap Mekinya dari balik G string nya dan perlahan-lahan Saya turunkan G string nya dengan cepat sehingga G string yang Tracy kenakan berada di ke dua paha mulusnya, sehingga dengan leluasa dan penuh semangat Saya menjilat, meniup, memelintir klitorisnya dengan mulut Saya. “Aduh, Ommm…! Pelan-pelan dong..!” katanya sambil mendesis kesakitan Tracy menjatuhkan tubuhnya kesofa dan hanya bertumpuh dengan menggunakan kedua lututnya. Saya terus menjilati bibir Mekinya, klitorisnya, bahkan jariku kugunakan untuk membuka lubang sanggamanya dan kujilati dinding Mekinya dengan cepat yang membuat Tracy mendesah dengan panjang.
“Uhh…, aahh…, ugghh…, ooohh”. “Hmm…, aumm…, aah…, uhh…,ooohh…, ehh”. “Oooom…, uuhh…” Tracy menggeliat- geliat liar sambil memegangi pinggir sofa.
“Ahhh… mhhh… Omm…” demikian desahannya. Saya terus beroperasi diMekinya. Lidahku semakin intensif menjilati liang kemaluan Tracy. Sekali-sekali kutusukkan jariku ke dalam Mekinya, membuat Tracy tersentak dan Mekiik kecil. Kugesek-gesekkan sekali lagi jariku dengan Mekinya sambil memasukkan lidahku ke dalam lubangnya. Kugerakkan lidahku di dalam sana dengan liar, sehingga Tracy semakin tidak karuan menggeliat.

Setelah cukup puas memainkan vaginanya dengan lidahku dan Saya dapat merasakan vaginanya yang teramat basah oleh lendirnya Saya pun membuka BH yang dikenakan Tracy begitupun dengan G string yang masih melingkar dipahanya dan Saya menyuruh di untuk duduk disofa sambil menyuruh dia membuka celana yang Saya gunakan, tetapi Tracy masih malu untuk melSayakannya, sehingga Saya mengambil keputusan yaitu dengan menuntun tanggannya masuk ke balik celana Saya dan menyuruh dia memegang penis Saya yang telah menegang dari tadi. Setelah memegang penis Saya, dengan sigapnya seluruh celana Saya (termasuk celana dalam Saya) di turunkannya tanpa malu-malu lagi oleh Tracy yang membuat penis Saya yang agak besar untuk ukuran indonesia yaitu berukuran 20 cm dengan diameter 9 cm tersembul keluar yang membuat mata Tracy melotot memandang sambil memegangnya, dan Saya meminta Tracy mengisap penis Saya dan dengan malu-malu pula ia mengisap dan mengulum penis Saya, namun penisku hanya dapat masuk sedalam 8 cm dimulut Tracy dan Sayapun memaksakan untuk masik lebih dalam lagi sampai menyentuh tenggorokannya dan itu membuat Tracy hampir muntah, kemudian ia mulai menjilatinya dengan pelan- pelan lalu mengulum-ngulumnya sambil mengocok-ngocoknya, dihisap- hisapnya sembari matanya menatap ke wajahku, Saya sampai merem melek merasakan kenikmatan yang tiada tara itu.

Cepat-cepat tangan kananku meremas bukit kembarnya, kuremas-remas sambil ia terus mengisap-isap penisku yang telah menegang semakin menegang lagi. Kemudian Saya menyuruh Tracy mengurut penisku dengan menggunakan bukit kembarnya yang masih berukuran sedang itu yang membuat bukit kembar Tracy semakin kencang dan membesar. Dan menunjukan warna yang semakin merah. Setelah puas, Saya rebahkan tubuh Tracy disofa dan Saya mengambil bantal sofa dan meletakan dibawan bokong Tracy (gaya konvensional) dan Saya buka kedua selangkangan Tracy yang membuat Mekinya yang telah membesar dan belum ditumbuhi bulu-bulu halus itu merekah sehingga terlihat klitorisnya yang telah membesar. Batang penisku yang telah tegang dan keras, siap menyodok lubang sanggamanya. Dalam hati Saya membatin,

“Ini dia saatnya… lo bakal habis,Tracy..!” mulai pelan-pelan Saya memasukkan penisku ke liang surganya yang mulai basah, namun sangat sulit sekali, beberapa kali meleset, hingga dengan hati-hati Saya angkat kedua kaki Tracy yang panjang itu kebahu Saya, dan barulah Saya bisa memasukan kepala penisn Saya, dan hanya ujung penisku saja yang dapat masuk pada bagian permukaan Meki Tracy. 

“Aduhhhhhh Omm.. aughhhhghhhhh… ghhh… sakit Omm…” jerit Tracy dan terlihat Tracy menggigit bibir bawahnya dan matanya terlihat berkaca-kaca karena kesakitan. Saya lalu menarik penisku kembali dan dengan hati2 Saya dorong untuk mencoba memasukannya kembali namun itupun sia-sia karena masih rapatnya Meki Tracy walaupun telah basah oleh lendirnya.
Dan setelah beberapa kali Saya coba akhirnya sekali hentak maka sebagian penis Saya masuk juga. Sesaat kemudian Saya benar-benar telah menembus “gawang” keperawanan Tracy sambil teriring suara jeritan kecil.
“Oooooohhhhgfg….. sa… kiiiit…. Sekkkallliii…. Ommmmm….”, dan Saya maju mundurkan penis Saya kedalam Meki Tracy
“Bless, jeb..!” jeb! jeb! “Uuh…, uh…, uh…, uuuh…”, ia mengerang.
“Auuuuuggggkkkk…” jerit Tracy.
“Ommm Ahh…, matt.., maatt.., .ii… Saya…” Mendengar erangan tersebut Saya lalu berhenti dan membiarkan Meki Tracy terbiasa dengan benda asing yang baru saja masuk dan Saya merasa penis Saya di urut dan di isap oleh Meki Tracy,namun Saya tetap diam saja sambil mengisap bibir mungilnya dan membisikan “Tenang sayang nanti juga hilang sakitnya, dan Lu akan terbiasa dan merasa enakan.” Sebelum Tracy sadar dengan apa yang terjadi, Saya menyodokkan kembali penisku ke dalam Meki Tracy dengan cepat namun karena masih sempit dan dangkalnya nya Meki Tracy maka penisku hanya dapat masuk sejauh 10 cm saja, sehingga dia berteriak kesakitan ketiga Saya paksa lebih dalam lagi. “Uhh…, aahh…, ugghh…, ooohh”. “Hmm…, aumm…, aah…, uhh…, ooohh…, ehh”. “Ooommm…,sakkkitt…… uuhh…, Ommm…,sakitttt……….. ahh”. “Sakit sekali………… Ommm…, auhh…, ohh…”
“Tracy tahan ya sayang”. Untuk menambah daya nikmat Saya meminta Tracy menurunkan kedua kakinya ke atas pinggulku sehingga jepitan Mekinya terhadap penisku semakin kuat.. Nyaman dan hangat sekali Mekinya..! Kukocok keluar masuk penisku tanpa ampun, sehingga setiap tarikan masuk dan tarikan keluar penisku membuat Tracy merasakan sakit pada Mekinya. Rintihan kesakitannya semakin menambah nafsuku. Setiap kali penisku bergesek dengan kehangatan alat sanggamanya membuatku merasa nikmat tidak terkatakan.

Kemudian Saya meraih kedua gunung kembar yang berguncang-guncang di dadanya dan meremas-remas daging kenyal padat tersebut dengan kuat dan kencang, sehingga Tracy menjerit setinggi langit. Sayapun langsung melumat bibir Tracy membut tubuh Tracy semakin menegang.
“Oooom…., ooohh…, aahh…, ugghh…, Saya…, au…, mau…, ah…, ahh…, ah…, ah…, uh…, uhh”, tubuh Tracy menggelinjang hebat, seluruh anggota badannya bergetar dan mengencang, mulutnya mengerang, pinggulnya naik turun dengan cepat dan tangannya menjambak rambutku dan mencakar tanganku, namun tidak kuperdulikan. Untunglah dia tidak memiliki kuku yang panjang..! Kemudian Tracy memeluk tubuhku dengan erat. Tracy telah mengalami orgasme untuk yang kesekian kalinya.
“Aaww…, ooww…, sshh…, aahh”, desahnya lagi.
“Aawwuuww…, aahh…, sshh…, terus Ommm, terruuss…, oohh”
“Oohh…, ooww…, ooww…, uuhh…, aahh… “, rintihnya lemas menahan nikmat ketiga hampir 18 cm penisku masuk kedalam Mekinya dan menyentuh rahimmnya.
“Ahh…, ahh…, Oohh…” dan,
“Coorrtt…, crroot.., croooot…, crooooott”, air maninya keluar.
“Uuhh… uuh… aduh.. aduh… aduhh.. uhh… terus.. terus.. cepat… cepat aduhhh..!” Sementara nafas saya seolah memburunya,
“Ehh… ehhh… ehh..”
“Uhhh… uhhh…. aduh… aduh… cepat.. cepat Ommm… aduh..!”
“Hehh.. eh… eh… ehhh..”
“Aachh… Saya mau keluar… oohh… yes,”
“Creeet… creeet… creeet…”
“Aaaoooww… sakit… ooohhh… yeeaah… terus… aaahhh… masukkin yang dalam Ommm ooohhh… Saya mau keluar… terus… aahhh… enak benar, Saya… nggak tahaaan… aaakkhhh…”
Setelah Tracy orgasme Saya semakin bernafsu memompa penisku kedalam Mekinya, Saya tidak menyadari lagi bahwa cewek yang Saya nikmati ini masih ABG berumur 11 tahun. Tracy pun semakin lemas dan hanya pasrah Mekinya Saya sodok. Sementara itu … Saya dengarkan lirih … suara Tracy menahan sakit karena tekanan penisku kedalam liang Mekinya yang semakin dalam menembus rahimnya. Saya pun semakin cepat untuk mengayunkan pinggulku maju mundur demi tercapainya kepuasan. Kira-kira 10 menit Saya melSayakan gerakan itu. Tiba-tiba Saya merasakan denyutan yang semakin keras untuk menarik penisku lebih dalam lagi, dan..
“Terus.., Omm.., terus.. kan..! Ayo.., teruskan… sedikit lagi.., ayo..!” kudengar pintanya dengan suara yang kecil sambil mengikuti gerakan pinggulku yang semakin menjadi. Dan tidak lama kemudian badan kami berdua menegang sesaat, lalu..,
“Seerr..!” terasa sperma Saya mencair dan keluar memenuhi Meki Tracy, kami pun lemas dengan keringat yang semakin membasah di badan.
Saya langsung memeluk Tracy dan membisikan
“Lu hebat sayang, apa Lu puas..?” diapun tersenyum puas, kemudian Saya menarik penis Saya dari Mekinya sehingga sebagian cairan sperma yang Saya tumpahkan di dalam Mekinya keluar bersama darah keperawanannya, yang membuat nafsuku naik kembali, dan Sayapun memompa Meki Tracy kembali dan ini Saya lSayakan sampai sore hari dan Meki Tracy mulai terbiasa dan telah dapat mengimbagi seluruh gerakanku dan Sayapun mengajarinya beberapa gaya dalam bercinta. Sambil menanyakan beberapa hal kepadanya
“Kok anak SMP kaya Lu udah mengenakan G string dan BH seksi” Tracy pun menjelaskannya
“bahwa ia diajar oleh kakak dan sepupunya” bahkan katanya ia memiliki daster tembus pandang (transparan). Mendengar cerita Tracy Saya langsung berfikir adiknya saja udah hebat gimana kakak dan sepupunya, pasti hebat juga.

Kapan-kapan Saya akan menikmatinya juga. Setelah kejadian itu saya dan Tracy sering melSayakan seks di rumah saya dan di rumahnya ketika ortu dan kakanya pergi, yang biasanya kami lSayakan di ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi, meja kerja, meja makan, dapur., halaman belakang rumah dengan berbagai macam gaya dan sampai sekarang, apabila saya udah horny tinggal telepon sama dia dan begitupun dengan dia. Tracy sekarang telah berumur 14 tahun dan masih suka dateng mengunjungi rumah saya, bahkan Tracy tidak keberatan bila Saya suruh melayani temen-temen Saya dan pernah sekali ia melayani empat sekaligus temen-temen Saya yang membuat Tracy tidak sadarkan diri selama 12 jam, namun setelah sadar ia meminta agar dapat melayani lebih banyak lagi katanya. Yang membuat Saya berpikir bahwa anak ini maniak sex, dan itu membuat Saya senang karena telah ada ABG yang memuaskan Saya dan temen-temen Saya, dan Saya akan menggunakan dia untuk dapat mendekati kakak dan sepupunya.
Permisi ya gan..
BINGGUNG MAU CARI AGEN POKER DENGAN UANG ASLI DIMANA
MARI SINI JOIN DI IDRPOKER AGENPOKER TERPERCAYA DENGAN UANG ASLI SE INDONESIA.
DISINI KAMI MEMBERIKAN PROMO BERUPA
* Bonus Rollingan 0,3% - 0,5% ( Perminggu )
* Bonus Referral 15% ( Seumur Hidup )
Kami Agen Penyediaan Jasa Poker Online Terbaik & Terpercaya
Bagi anda yang hobby bermain judi online seperti :
Adu Q, Bandar Q, Bandar Poker, Capsa Susun, Domino dan Poker.
TUNGGU APA LAGI AYO BURUAN DAFTAR KAN DIRI ANDA DAN GABUNG BERSAMA KAMI DI
WWW.IDRPOKER.COM
www.idrpk.info
www.idrpk.org
www.manis77.com

Cerita Sex Ngentot Gadis Desa Memeknya Enak Sempit

TERIMAH KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA DIBLOGGER KAMI :)
pada awalnya aku  memandang gadis itu Lilis namanya, biasa-biasa saja, maklum saya walaupun sudah cukup dibilang dewasa (24) tetapi sekalipun belum pernah mengenal wanita secara spesifik apalagi namanya pacaran, maklum orang tuaku menekankan menuntut ilmu lebih primer buat masa depan.

Apalagi selesainya saya terselesaikan kuliah dan  pribadi bekerja, saya merasa berhasil menikmati hasilku selama ini. Itu sekedar background kenapa gadis itu aku  pandang biasa saja, karena beliau hanya lulus Sekolah Dasar sebagai akibatnya saya kurang peduli Bila saya menyadari tingkat pendidikanku sendiri. Tetapi asal hari kehari Lilis si gadis itu selalu melayaniku menyediakan makan, menjaga kebersihan kamarku, serta bahkan mencuci bajuku yg terkadang tanpa aku  minta walaupun saya sebenarnya biasa mencuci sendiri, tetapi adakalanya aku  relatif sibuk kerja, sehingga waktuku terkadang serasa di buru-buru. Rupanya gadis itu sedikit memberikan hati, akan tetapi saya tidak tanggap sekali.
Cerita Seks Desahan Perawan
Terlihat dari cara memandangku, sehingga aku  terkadang pura-pura memperhatikan ke arah lain. Sampai di suatu waktu, dimana temanku beserta anak istrinya pulang kampung buat suatu keperluan selama seminggu, sedangkan adik perempuannya karena wajib  menyediakan makan setiap kali untukku, tidak diikutkan kembali, sebagai akibatnya tinggal aku  serta si gadis Lilis itu di tempat tinggal  . Rupanya kesendirian kami berdua menimbulkan suasana lain pada tempat tinggal  , dan  hingga pada suatu pagi saat gadis itu sedang menyapu kamarku yang kebetulan aku  sedang bersiap berangkat kerja, masuklah gadis itu buat menyapu lantai. Menjadi mana posisi orang menyapu, maka saat gadis itu membungkuk, aduhh.., rupanya perh yg sedang bercermin tersapu juga oleh pemandangan yg menakjubkanku. 2 buah melon yang subur segar terhidang di depanku oleh gadis itu, menggunakan sedikit basa basi gadis itu menyapaku entah sadar atau tidak dia telah menarik perhatianku karena payudaranya yg tidak terbungkus BH, kecuali dibalut baju yg berpotongan dada rendah.

Dengan tidak membuang kesempatan aku  rasakan keindahan payudara itu dengan leluasa melalui cermin selama menyapu dikamarku. Menjelang dia selesai menyapu kamarku, datang-tiba dia dekap perutnya sembari merintih kesakitan dan  muka yang menampakkan rasa sakit yg melilit. Dengan gerak refleks, saya pegang lengannya sembari aku  tanya apa yg dia rasakan. Sembari tetap merintih dia jawab bahwa rasa mules perut tiba-tiba, maka aku  bimbing dia ke kamarnya dengan tetap merintih memegangi perutnya hingga ditempat tidurnya. Kusuruh dia rebahan serta memintaku buat diberikan obat gosok untuk perutnya. Segera aku  ambilkan serta sambil berjaga beliau gosok perutnya berasal kembali blousenya. Namun tiba-tiba waktu menggosok lagi-lagi beliau mengerang dan  mengaduh, sebagai akibatnya membuatku sedikit panik serta membuatku segera ikut memegangi perutnya serta sembari ikut mengurut juga. Dan  nampak sedikit relatif berkurang rintihannya, sambil masih tetap kuurut perutnya.

Kepanikanku mulai hilang serta saya mulai sadar lagi akan keindahan payudara gadis itu bersamaan menggunakan bangkitnya perasaan gadis itu selama aku  urut tersebut mulai menelusuk ke tubuhnya mencicipi kenikmatannya pula serta dengan datang-tiba tanganku dipegangnya dan  dibimbingnya tanganku ke taman berhiaskan buah melonnya yg subur segar dan  aku  turuti saja kenikmatan bersama ini buat mengusap buah melon yang tidak terbungkus itu, dan  tanganku terus menelusup diantara buah-butir itu sembari memetik-metik putingnya. Gadis itu mulai merintih nikmat, dan  erangan halus serta memberi isyarat tanganku buat terus dan  terus memilin puting buahnya yg semakin menegang. Baru saya sadari bahwa buat kali pertama saya mencicipi puting gadis yang menegang Jika sedang terangsang dengan erangannya yang membentuk penisku yg berasal tersebut ikut mengeras tambah menekan di dalam celanaku yg sebenarnya telah siap untuk berangkat kerja, tetapi sementara waktu tertunda.

“Eehh.. Mas.. Gelii.. Akan tetapi nikmat, aahh.. Eehmm aduuhh nikmat mass..” Posisi dia waktu itu sembari duduk membelakangiku, dan  tiba-tiba beliau menyandar ke dadaku sembari menengadahkan mukanya dan  mulutnya mengendus-endus leherku. Tanpa buang waktu, mulutku pun kuenduskan ke lehernya serta selanjutnya lisan kami saling berpautan, saling mengulum dan  saling menjulurkan pengecap menggunakan penuh nafsu, ad interim tanganku terus menyusuri butir-buah yg fertile itu buat menaikkan kegairahannya, sedang tangan gadis itu mulai hilang kesadarannya oleh kenikmatan itu dengan ditandai kegairahannya buat melepas kaitan rok bawahannya serta dilanjutkan ke kancing-kancing blousenya. Balik  kesadaranku tertegun buat pertama kali saya menikmati keutuhan tubuh seseorang gadis yg hanya mengenakan CD-nya. Tetapi buat ketika itu pula aku  terperanjat, “Eiitt, Lilis ini telah jam delapan, aku  harus berangkat kerja wahh, aku  terlambat”, kataku.

Kami saling tertegun pandang serta saling senyum tertahan dan  lalu kami berpeluk cium, sambil aku  mengatakan, “Entar saya berangkat serta saya segera balik , hanya buat minta ijin jika saya terdapat keperluan yahh, gimana?”. “He.. Eh, Mas entar kita terusin lagi ya Mas, akan tetapi janji lho, ehh akan tetapi Mas?”. “Kenapa Nan..” tanyaku. “Mas kemot dulu dong butir dadaku, ntar baru boleh berangkat”. Achh lagi-lagi kenikmatan yang tidak bisa ditunda pikirku, menggunakan “terpaksa” saya kemot putingnya dan  dengan penuh gairah saya kemot buah dadanya hingga hampir merata bekas kemotan pada kedua buah dadanya, hingga-sampai si Lilis tidak percaya keganasanku. Kami saling melepas pelukan yg seolah ialah kerinduan yg selama ini usang terpendam. Kebetulan kantorku hanya beberapa ratus meter berasal rumah kost yg aku  tempati. Terselesaikan saya menyampaikan alasan yg dapat diterima atasanku, segera saya bergegas kembali lagi. Saat saya sampai dirumah, yang memang setiap harinya sepi di jam-jam kerja, maka menambah kegairahanku ketika aku  membuka pintu depan yg tidak terkunci, serta eksklusif kukunci ketika saya masuk. Tetapi pintu- pintu kamar tertutup.

Maka yg pertama aku  tuju merupakan kamarku. Aku  buka kamarku buat ganti baju kerjaku dengan maksud akan ganti baju kaos dengan celana pendek saja. Aku  buka baju serta celanaku satu persatu, dan  ketika aku  hanya kenakan celana dalamku, datang-tiba berasal belakang, Lilis si gadis itu sudah pada belakang mendekapku serta ohh, menakjubkan.., rupanya sedari tersebut beliau saya tinggalkan, beliau tak lagi kenakan bajunya sambil terus menunggu di kamarku. Maka pulang kenikmatan pagi itu aku  teruskan lagi, dengan saling meraba dan  menggunakan ciuman yg penuh nafsu serta kami masing hanya mengenakan celana pada saja, sehingga kulit kami mampu saling bergesekan mencicipi dekapan secara penuh, sementara kami berpelukan serta mulut berciuman, penisku merasakan keempukan tonjolan daging di selangkangan Lilis yg seolah terbelah dua memberikan sarang ke batang penisku. Sedangkan dadaku merasakan tonjolan buah dadanya yang lembut serta torehan puting susunya pada dadaku. Tanganku berkecimpung asal punggungnya beralih ke pantatnya yang bulat buat aku  remas-remas, sedang tangannya tetap memegang leher serta kepalaku menggunakan mulut, bibir serta pengecap saling mengulum.

Lama   kami pada posisi berdiri “Eeehh.. Mmaas eehh eegh enaak sayang ngg.., teruss, teruss.. Gelii.. Egghh eenaak” erangnya yg setiap saat keluar dari mulutnya. Kegairahan pagi itu kami lanjutkan pada lantai kamarku buat saling berguling serta permanen saling peluk menaikkan gairah petting kami yg pertama kali pada lantai kamarku. Maklum kamar indekost menggunakan kawasan tidurku yang seadanya dan  pas- pasan yg absolut kurang pas buat kegairahan petting yang memuncak di pagi itu. Dengan leluasa tangan kami saling beranjak ke buah dada, penis, puting dan  satu hal selama ini yg jadi obsesiku ialah cita-cita yang terpendam buat mengemot puting Jika melihat buah dada perempuan   yg sedemikian montok dan  menggairahkan, maka saya tumpahkan obsesiku di kenikmatan pagi itu buat pertama kalinya. “Mass sayang terruss kemot pentilku.. Mmaass gelii, geelii,.. Eehm Mas nikmat.. Terus jilatin pentilku teruss saya peengin di jilatin terus pentilku..”.

Dengan penuh gairah pertama saya puaskan menjilati putingnya yang saya rasakan semakin menegang serta demikian juga dengan penisku, sembari aku  gesek- gesekkan ke tonjolan daging pada selangkangannya. Aku  balik  relatif kaget waktu btg penisku merasa basah saat aku  gesekkan pada tonjolan daging selangkangan Lilis yang masih menggunakan CD, yang bahkan penisku sendiri belum mengeluarkan cairan sperma. Maka sambil mulutku mengemot dan  menjilati puting susunya, tanganku mencoba meraba selangkangan Lilis diantara belahan daging, tetapi datang-datang beliau memekik “A’aa ehh jangan dulu Mas nggak tahan gelinya”.
Cerita Seks Desahan Perawan


Maka ad interim saya lepaskan kembali dan  tangan ku balik  meremas butir dadanya sembari memilin-milin putingnya “Mass.. He’eh begitu kemotin pentilku teruss.., susuku diremass-re’eemas.. E’eenak eeh.. Ehghhm.. Yangg geli..”. Penisku terus saya gesek-gesekkan dicelah selangkangan Lilis, “eeh, eehh.. Eehh.. Eehh.. Eeheh.. Eh”.

Demikian lenguhannya setiap saya gesek selangkangannya. “Mas.. Tarik CD-ku serta lepaskan celanamu..”, sampai di ucapan Lilis tersebut maka ad interim kami tanggal pergumulan itu sambil saya menggunakan ragu serta deg-degan menarik pelan-pelan CD-nya yang masih dalam keadaan telentang sementara saya duduk dan  beliau mulai angkat kakinya ke atas ketika CD-nya mulai bergeser meninggalkan pantatnya, sambil terus kutarik perlahan-lahan dengan saling berpandangan mata serta senyum- senyumnya yg nakal, maka aku  dihadapkan menggunakan sembulan apa yang dianggap clitoris yang ditumbuhi rambut- rambut halus sedikit keriting dan  bllaass, lepas sudah CD-nya tinggalah celah rapat- rapat menganga semu pink serta semu basah menggunakan sedikit leleran lendir asal lubang kenikmatan itu. “Nin.. Kenapa sih” tanyaku nakal, “Apanya.. Mas” sahutnya sambil senyum, “kalau dikemot-kemot payudaranya sama pentilnya tersebut”.

“Aduh cita rasanya geli banget, cita rasanya kaya mau tewas saja tapi nikmat iih geli”. “Enggak sakit dikemot dipentilnya tersebut” tanyaku, “enak.. Mas, rasanya pingin terus, jikalau telah yg kiri, terus pingin yang kanan, rasanya pingin dikemot bersama-bersama sama verbal Mas. Terus pada liang kewanitaanku jadi ikut-ikutan geli nyut-nyutan hingga aku  eeghh.. Hemm gimana yach bergidik. Hhmm” akunya. “Terus pingin lagi nggak dikemot-kemot?” tanyaku bertanya-tanya. “Iiih.. Mas nakal, ya.. Pingin lagi dong”, sembari tangannya merayap ke selangkanganku yg masih pakai CD, memencet penisku yang menonjol dan  juga meremas. “bila saudara termuda Mas cita rasanya gimana tuh jika kupegang-pegang gini?, geli nggak?” keingin-tahuannya akbar juga. “Sama nikmat rasanya, pengin terus dielus-elus sama Lilis terus, geli eh-eh.. Eh” menggunakan penasaran beliau mengesek-gesek pas lubang penisku, jadi geli cita rasanya.

“kalau ininya dipegang-pegang gini gimana Mas?” sambil dia pegang dan  raba- raba buah pelirku.” Yah nikmat pula” tegasku sambil saya elus-elus pahanya yang tidak begitu putih tapi mulus. “Eh.., Mas tadi kutipu, pretensi sakit, habis Mas kelihatannya cuek saja”, sambil beliau senyum nakal menarik hati. Brengsek jua nih anak batinku, nekat juga ngerjain aku . “Mas.. Selama seminggu ini kita hanya berdua saja dirumah, terus gimana enaknya Mas?” tanyanya sambil iseng meremas-remas penisku yg permanen tegak sedang saya memilin-milin puting susunya yg juga permanen tegang, “Kita kelonan terus saja seminggu ini siang ataupun malam”. Kebetulan kerjaku selama ini hanya hingga jam 14.00 telah kembali. Dia menggoda “Terus nanti jikalau kelonan terus Mas nanti nggak ada yang nyediain makan gimana dong”. “Yah nggak usah makan berasal kelonan terus sama Lilis entar kenyang”. Beliau bangkit dan  memelukku erat-erat serta diciuminya bibirku sambil lidahnya dijulurkan ke kerongkonganku. Sembari melepas dia mengatakan “Mas kita kelonan lagi mari sampai sore, terus nanti mandi bersama”.

Tanganku mulai mengelus clitorisnya serta mulutku terus mengulum bibirnya dan  pulang dia telentang di lantai serta aku  mulai menindihnya “Mas.. Jikalau gini terus aku  cita rasanya mau pingsan kenikmatan eehh.. M eghhmm.. Aduuh.. Nikmat Mas di memekku.. Geli cita rasanya teruuss eeghh.. Eghh”. Serta saya rasakan clitorisnya semakin basah, dan  dengan lahapnya jari tengahku aku  cabut   asal clitnya buat kujilati jariku serta aku  rasakan nikmat gurihnya lendir seorang wanita pertama kalinya. “Eeehh.. Eennak.. Aahh.. Aahh uuhhgg uughhg uuhh.. Ehhehh” ketika jariku kembali menelusup kedalam lubang clitorisnya. Lenguhan mulutnya serta dengus napasnya menaikkan gairahku yang kian semakin tinggi tapi aku  ragu buat menuruti naluriku mencoba memasukkan penisku ke lubang senggamanya. Maka ad interim aku  tahan walupun penisku pun jua sudah semakin basah sang lendirku juga.

Saya mulai merayap kebawah selangkangannya dan  mulutku berhadapan dengan clitorisnya tanpa beliau sadari karena matanya terpejam menikmati gairah yang dirasakan, ketika lidahku mulai menjilatlubang clitorisnya, pulang beliau terpekik “aahhuughh huu.. Hu.. Egghh aduh.. Eggh nikmat, aduhh aku  gimana nih Mass aahh aku  nggak bertenaga, Mass.. Mas.. Eghh.. Egh hhgeehh.. Mas.” sembari dia aku  perhatikan pantat, paha, perut serta kakinya seolah kejang seperti kesakitan tetapi aku  sangsi jika beliau sakit, dan  malahan kepalaku dia tekan kuat ke selangkangannya sembari terus berteriak “hehehggheh ahh.. Ehhehh.. Huhh.. Mass.. Aku .. Akuu cita rasanya.. Eghh” dan  beliau bangkit sambil menarik CD-ku yang masih aku  kenakan, dan  blarr, penisku menantang tegak “Mas tuang Mas.. Eeghheghh” dan  beliau angkat kakinya sembari telentang beliau bentangkan lebar selangkangannya sambil tangannya membimbing penisku memasuki clitorisnya.

“Mas.. Aduk rata Mas eghh Mas yang dalam.. Aduk rata terus selangkanganku aduhh eghh Mas enakk”. Sambil menekuk kaki, ad interim tanganku sebagai tumpuan dan  dengan berat tubuhku aku  tindihkan serta kuamblaskan penisku ke lubang yg sedari tadi sudah menunggu, dan  saya rasakan sedotan lubang yang sangat bertenaga di btg penisku yg rasanya dikemot-kemot. “Eehhgehhg.. Teruss. Teruss Mas.. Maass nikmat aduk rata terus aduuh cita rasanya saya nggak kuat mass terdapat yang keluar eghh.. Eeghh. Eehhgg aduuhh.. Mass..” “ahhgg-agh.. Lilis aku  aduh egghh, Lilis cita rasanya memekmu ngemot eghh eehhmm.. Nikmat.. Terus sedot” “Mass nikmat.. Sekali nikmat.. Pada sekali. Aahh aduh.. Hhaghhah Mass.., aku  mau keluarr”. “aku  jua Nan.. Ahhgh aku  telah mau keluar.. Ahgghhah”.

Serta saya bubut penisku ketika dia demikian bergetar dan  menyedot sedot penisku sebagai akibatnya saya tidak tahan lagi buat menyemburkan spermaku serta waktu itu aku  merasa beliau terlepas dari penisku, dia bangkit serta menyongsong btg penisku menggunakan mulutnya menyambut semburan spermaku sembari tangannya menggosok lubang clitorisnya, ditimpali menggunakan lenguhannya yg tak beraturan dimulutnya “Cppokklep.. Plekk.. Clepk.. Clkek.. Cslckek” suara mulutnya mengemot serta menyedot penisku ad interim aku  terasa bergetar dan  tenagaku berangsur-angsur lemas, sampai beliau menjilati residu sperma pada penisku dengan bersih. Sesaat kemudian aku  tidur ditempat tidurku siang itu kelonan berdua yg tidak terasa sudah jam 3 sore, serta baru lalu bangun dengan badan terasa agak pegal. Kami pulang berpagut lama   menggunakan saling rabaan dan  remasan masih dalam keadaan tanpa kostum. Akhirnya kami mandi beserta dengan air yang sebelumnya kami. Itulah pengalaman pertama kaliku menikmati korelasi seks dengan seorang gadis kampung bernama Lilis bukan ayu ting ting.
Permisi ya gan..
BINGGUNG MAU CARI AGEN POKER DENGAN UANG ASLI DIMANA
MARI SINI JOIN DI IDRPOKER AGENPOKER TERPERCAYA DENGAN UANG ASLI SE INDONESIA.
DISINI KAMI MEMBERIKAN PROMO BERUPA 
* Bonus Rollingan 0,3% - 0,5% ( Perminggu )
* Bonus Referral 15% ( Seumur Hidup )
Kami Agen Penyediaan Jasa Poker Online Terbaik & Terpercaya
Bagi anda yang hobby bermain judi online seperti :
Adu Q, Bandar Q, Bandar Poker, Capsa Susun, Domino dan Poker.
TUNGGU APA LAGI AYO BURUAN DAFTAR KAN DIRI ANDA DAN GABUNG BERSAMA KAMI DI
WWW.IDRPOKER.COM
www.idrpk.info
www.idrpk.org
www.manis77.com

Sabtu, 23 Juli 2016

Dua Gadis Nakal dan Perawan Yang Kudapat Ketika Mengajar Les Privat

TERIMAH KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA DIBLOGGER KAMI :)
Senin, Rabu dan Jumat adalah jadwalku mengajar Sari dan Rina. Karena rumah Rina lebih dekat, maka Sari yang datang ke rumah Rina. Ibu Rina adalah orang Menado. Bapaknya orang Batak. Kedua orang tuanya berada di Surabaya. Dia disini tinggal berdua saja dengan kakak perempuan tertuanya yang kerja di Bank.

Mengontrak rumah mungil di daerah Ci***. Sedang kedua orang tua Sari adalah asli orang Tasik. Keduanya cantik. Tinggi tubuhnya hampir sama. Rina orangnya putih, nakal , agak gemuk dan sedikit banyak omong. Sedang Sari hitam manis, cenderung pendiam dan agak kurus.

Singkat cerita, setelah beberapa kali mengajar, aku tahu bahwa memang si Rina kurang bisa konsentrasi. Konsentrasinya selalu pecah. Ada saja alasannya. Berbeda dengan Sari. Bahkan kadang-kadang matanya menggoda nakal memandangku. Mungkin kalau tidak ada Sari, sudah kuterkam dia.
http://www.manis77.com/app/Default0.aspx?lang=id
Pakaiannya pun kadang-kadang mengundang nafsuku. Celananya pendek sekali dengan kaos oblong tanpa BH. Berbeda sekali dengan Sari. Sari memang pendiam. Kalau tidak ditanya, dia diam saja. Jadi kalau tidak tahu, dia malu bertanya. Tetapi dari pengalamanku, aku tahu kalau Sari ini mempunyai nafsu yang besar yang terpendam.

Suatu saat aku datang mengajar ke rumah Rina. Seperti biasa kalau jam belajar, pintu depannya tidak dikunci, jadi aku bisa langsung masuk. Kok sepi..? Pada kemana..? Aku kebingungan, lihat sana dan sini mencari orang di rumah itu. Aku langsung ke dapur, tidak ada siapa-siapa. Aku memang biasa dan sudah diizinkan berkeliling rumahnya. Mau masuk kamarnya, aku takut karena belum pernah. Lalu aku duduk di ruang tamu, sambil buka-buka buku mempersiapkan pelajaran.

Samar-samar aku mendengar suara mendesah-desah. Aku jadi tidak konsentrasi. Kucari arah suara itu. Ternyata dari kamarnya Rina. Kutempelkan telingaku ke pintu. Setelah yakin itu suara Rina yang nakal, kucoba memutar pegangan pintunya, ternyata tidak dikunci. Kubuka sedikit dan kuintip. Ternyata dia sedang masturbasi di tempat tidurnya.

Tangan kirinya meremas-remas susunya, tangan kanannya masuk ke dalam roknya. Wajah dan suara desahannya membuatku terangsang. Aku masuk pelan-pelan, dia kaget sekali melihatku. Tangannya langsung menarik kaosnya menutupi susunya. Wajahnya merah padam karena malu.

“Ehh.. ee.. Masss.. suss.., ssuuddaaahh laammaaa..?” tanyanya terbata-bata.

Karena aku sudah terangsang dan sudah yakin sekali kalau dia pun mau, langsung kulumat bibirnya. Mulanya dia kaget, tetapi tidak lama dia pun balik membalas ciumanku dengan ganasnya. Tanganku pun langsung masuk ke dalam kaosnya, mencari bukit kembarnya. Kuraba-raba, kuremas-remas kedua bukitnya bergantian. Tidak sekenyal dan sekeras punyanya Sara atau Ketty.

“Aaahhh.., Masss.., mmm.., aaahhh..!” desahnya.

Karena cukup mengganggu, kuangkat lepas kaosnya. Terpampanglah kedua bukit kembarnya. Putih bersih dengan puttingnya merah muda yang menonjol indah. Kurebahkan dia, kuciumi kedua bukit kembarnya bergantian.

“Ahhh.., Mass..! Teruuuss Masss..! Aahhh.., ooohhh… Hissaaappp.., Masss..!”
Langsung kukulum-kulum dan kuhisap-hisap puting susu kanannya, sedang yang kiri kuremas-remas.
“Aaahhh.., ooohhh.., Mass eenaaakkkk.., Mass yang keeraasss..!”

Tangannya sekarang tidak mau diam, mulai memegang batang kejantananku yang sudah tegang dari luar celanaku. Tanganku pun mulai masuk ke dalam roknya. Astaga. Dia tidak memakai celana dalam.

Kucari-cari kaitan roknya, resletingnya, lalu kuplorotkan roknya. Terpampanglah tubuh indah putih di hadapanku. Kucium perutnya, naik lagi ke susunya begitu berulang-ulang. Kepalanya bergolek ke kiri dan ke kanan.

“Auwww.., Maasss..! Aaaddduuuhhh.., ooohhh..!” dia menikmati sensasi yang kuberikan.

Kira-kira tiga menit, tiba-tiba dia bangkit. Melepas kaosku, menurunkan celana serta celana dalamku sekalian. Aku didorongnya. Batang kejantananku yang sudah menegang langsung berdiri di hadapannya.

“Kamu nakal yaa.., berdiri tanpa izin..!” katanya kepada kemaluanku.
Langsung dikocok-kocok, diurut, dipijat oleh tangannya.
“Aaahhh… Riiinnn.. Dari tadi keekk..!” kataku protes.

Lalu dia mulai mengulum senjataku. Lalu kakinya memutar mengangkangi wajahku. Aku tahu maksudnya. Sekarang, ada bibir kemaluan indah di hadapanku. Langsung kulahap. Kujilati seluruh permukaan liang keperawanannya.

“Sudah basah sekali ini orang..!” pikirku.
Setiap aku menyentuh kelentitnya, dia berhenti menyedot batang keperkasaanku.

Lalu dia melepaskan penisku, berdiri, lalu jongkok tepat di atas alat vitalku.
“Bukan main..! Masih kelas 2 SMP kok sudah begini hebat permainannya..!” batinku, “Umurnya paling-paling sebaya Sara, 13 tahunan.”
Dia pegang senjataku, dipaskan ke lubangnya, lalu dengan sangat perlahan dia berjongkok.
“Aaahhh..!” desisku saat kepala kemaluanku ditelan liang kenikmatannya.

Masih sempit. Sangat perlahan dia menurunkan pantatnya. Penetrasi ini sungguh indah. Matanya terpejam, tangannya menekan dadaku. Dia menikmati sekali setiap gesekan demi gesekan.

“Aaahhh.., ssshhhssshhh..!” desahnya.

Setelah seluruh batang kemaluanku masuk, terasa olehku kepala kejantananku menyentuh rahimnya. Didiamkan sebentar sambil dikedut-kedutkan urat kemaluannya.

“Aaahhh.., Riiinnn… eeennnaaakkk sseeekkkaallliii..!”
Lalu perlahan-lahan dia mulai menaik-turunkan pantatnya. Susunya bergoyang-goyang indah. Kuremas-remas keduanya.
“Aa.., ah.., ahh.., ooohhh.., sshshshsh.., shhh..!”

Lama-lama semakin cepat. Tidak lama kemudian dia menjepitkan kakinya ke pantatku sambil tangannya meremas dadaku dan menekan pantatnya agar masuk lebih dalam.

“Massss.., aakkkuuu.. uuuddddaaahhh… aaahhh..!” desahnya tidak menentu.
“Syurrrr… ssyyuurrr…” cairan hangat menyelimuti kepala batang kejantananku.

Dia rebah ke atas tubuhku. Aku yang belum sampai, langsung membalikkan badannya. Langsung kegenjot dia secepat mungkin. Karena liang senggamanya sudah basah, maka daya cengkramnya menurun. Sehingga aku harus lama memompanya.

“Maasss.., uuuddaaahhh..! Aaakkkuuu eenggaaakkk taahhhaannn..!Adduuuhhh.. Mmass..! Geeellii..!” teriaknya. Dia berkelojotan, susunya bergoyang-goyang. Kuremas-remas keduanya dengan kedua tanganku. Aku tidak peduli, terus saja kugenjot.

Sampai akhirnya, “Aaahhh.., Rriiinnn.. Maasss… ssaammmpeee… aaahhh..!” desahku yang diikuti dengan, “Croottt.., croottt.., croottt..,” empat kelompok cairan spermaku memuncrat di liang senggamanya.

Aku langsung ambruk ke dadanya. Setelah reda nafasku, kupeluk dia sambil berguling ke sebelahnya. Kucium keningnya. Kudekap dia lebih rapat. Batang keperkasaanku masih tertancap di liang kenikmatannya.

“Terima kasih ya Riinnn..!”
“Sama-sama Maasss..!”
“Riinnn.., maaf ya..? Mas mau tanya.., Tapi Rina jangan marah yaaa..?”
“Rina tau apa yang Mas mau tanya. Memang Rina udah sering beginian sama pacar Rina. Tapi sudah 2 bulan ini putus, jadi Rina sering masturbasi seperti yang Mas liat tadi.” jawabnya enteng sekali.
“Oooo..”

“Mas adalah orang kedua yang meniduri Rina setelah pacar Rina.”
“Mass.., Rina khan belajarnya sama Sara. Sara banyak cerita ke Rina tentang hubungan Sara sama Mas… Kata Sara, Mas hebat.., Rina jadi kepengiiiinn banget hubungan sama Mas..!”
“Kapan Rina pertama kali hubungan dengan pacar Rina..?”
“Udah lama Mas.., kira-kira waktu Rina kelas satu dulu. Rina kecolongan Mass.., tapi setelah tau enaknya, Rina jadi ketagihan.”
“Ooo.”
“Si Sari kok enggak dateng..?”

“Tadi siang Aku bilang ke Dia, hari ini enggak belajar, karena Aku pengiinn banget ngentot sama Maass.. Habis.. gatel sssiiiihh..!” katanya sambil mengedut-ngedutkan liang kewanitaannya.

Penisku serasa dipijat-pijat. Kucabut, lalu keluarlah cairan kental putih dari liang senggamanya. Lubang kenikmatannya kubersihkan dengan kaosnya, lalu batang kejantananku pun kulap.

“Sekarang mau belajar..?” tanyaku.
“Kayaknya enggak deh Mas. Kasian khan Sari ketinggalan.”
“Ok deh. Mas sebetulnya juga ada perlu di rumah. Mau bantuin bapak betulin mobil orang. Besok mau diambil.”
“Iya deh Mass.. Terima kasih ya..!”

Lalu kucium pipinya. Aku bangkit ke kamar mandi dengan telanjang bulat sambil menenteng pakaianku. Kamar mandinya ada di ruang tengah.”Massss…” panggilnya saat aku akan keluar kamarnya.”Apa..?””Besok lagi. Datangnya jam tigaan aja Mass. Si Sari datangnya paling jam 4 kurang, jadi kita bisa puas-puasin dulu..!”

“Iyaaa deeehhh.., tenang aja.” kataku sambil keluar kamar.

Begitulah setiap sebelum mengajar, aku menggarap Rina yang nakal sepuasku. Begitu pula dengan Rina. Dia nafsunya sangat besar. Tetapi kemaluannya tidak begitu menjepit. Sebenarnya itu bukanlah masalah buatku. Sejak aku tidak bisa berhubungan dengan Sara lagi, aku cukup puas berhubungan dengan Ketty dan Rina.

Suatu saat, ketika melihat perubahan atas sikap Sari kepadaku. Dia sering mencuri pandang ke arahku. Aku tidak tahu sebabnya, tetapi setelah selesai belajar, saat kujalan bersama dengan Sari, Sari bercerita kepadaku.

“Mas.. Sari tahu lhooo.. Hubungan Rina sama Mas…”
“Lho.., Sari tahu dari mana..? Apa Rina cerita..?” tanyaku kaget.

“Enggak. Waktu Sari datang lebih awal, kira-kira jam tiga seperempat, Sari masuk rumah Rina, Sari denger Rina teriak-teriak di kamar, kupikir Rina khan udah putus sama pacarnya..? Lalu Rina sama siapa..? Terus Sari intip. Eeehhh enggak taunya sama Mas Pri..!”

“Terus..?”
“Terus.., ya Sari keluar aja, takut ketahuan. Terus Sari nongkrong di tukang bakso depan. Kira-kira jam empat kurang, Sari masuk lagi.”
“Terus..?”
“Yaa.., udah gitu aja..!”

Hening sesaat waktu itu, kami sibuk dengan pikiran kami masing-masing.
“Sari pernah enggak yaa..?” batinku.
“Tanya, enggak, tanya, enggak. Kalo kutanya, Dia marah enggak ya.. Ah bodo, yang penting tanya dulu aja…”
“Eng.., Sari pernah enggak..?”
“Pernah apa Mas..?”
“Ya.., seperti Sara atau Rina..?”

“Belummm Mmassss..!” jawabnya malu-malu dan wajahnya merah padam.
Ternyata dia tidkak marah. Benar dugaanku, nafsunya besar juga.
“Sari mau..?”
Dia diam saja sambil menunduk. Pasti mau lah.
“Sari udah punya pacar..?”
“Beluumm Mass.., abis dilarang sama Bapak Ibu.”
“Yaa.., jangan sampe ketahuan doonng..!”

Lalu kami berpisah. Karena Sari harus naik bis ke Blok A. Sedangkan aku naik bis arah Pondok Labu. Di bis aku berpikir, gimana caranya mendapatkan Sari.

“Aku harus memanfaatkan Rina..!” pikirku.

Besoknya sebelum belajar bersama, saat aku bercumbu dengan Rina yang nakal, kubilang ke Rina kalau Sari sudah tahu hubungan kita. Aku minta bantuannya untuk memancing nafsu si Sari. Tadinya aku pikir Rina akan menolak, ternyata jalan pikiran Rina sudah sangat moderat. Dia menyanggupinya. Karena Sari sudah tahu, untuk apa ditutup-tutupi katanya.

Ketika sedang belajar bersama, aku coba pancing nafsu Sari dengan cara kududuk di sebelah Rina yang nakal . Aku rangkul Rina, kucium pipinya, bibirnya dan kuraba dadanya. Rina saat itu memakai kaos tanpa BH. Rina membalasnya. Lalu kudorong dia agar tiduran di karpet.

Kami saling bergumul. Melihat hal itu, Sari kaget juga. Dia menutupi wajahnya. Karena selama ini kami berhubungan diam-diam. Tidak pernah secara terang-terangan. Kali itu kami berbuat seolah-olah tidak ada orang lain selain kami berdua, untuk memancing nafsu Sari.

Perbuatan kami semakin memanas. Karena Rina yang nakal sudah telanjang dada. Lalu Rina menurunkan celana pendeknya. Dia langsung bugil karena tidak memakai celana dalam. Aku pun tidak tinggal diam, kulepas semua pakaianku. Kugeluti dia. Lalu kami mengambil posisi 69. Rina di atas. Kami saling menghisap.

“Aaahhh.., Mmasss.., sshshshs… Masss.. enaaakkk Mass.., ooohh..!” desah Rina dibesar-besarkan.
“Ohhh.. Riiinnn… hisap yang kuaattt Riinnnn..!” desahku juga.
Kulihat Sari sudah tidak menutupi wajahnya lagi.

Kira-kira lima menit saling menghisap, Rina berdiri memegang batang kemaluanku dan mengarahkan ke liang senggamanya yang sudah tidak perawan lagi. Menurunkan pantatnya dengan perlahan.

“Bless..!” langsung masuk seluruhnya.
“Aaahhhh… Maasss.., aaahhh.., ssshhh.., aaahhh..!” desahnya.
Lalu dengan perlahan dinaik-turunkan pantatnya. Pertama-tama perlahan. Makin lama semakin cepat.
“Aahh.. ooohhh.., sh.. sh.. ooohhh… Iiihhh..!” erangnya.

Kulirik Sari, dia memandangi ekspresi Rina yang nakal . Sepertinya dia sudah terangsang berat. Karena wajahnya merah padam, nafasnya memburu. Tangannya memegang dadanya. Gerakan Rina yang nakal semakin tidak terkendali. Pantatnya berputar-putar sambil naik turun. Kira-kira 10 menit, aku rasakan liang kewanitaan Rina sudah berkedut-kedut. Dia mau sampai klimakasnya. Dan akhirnya pantatnya menghujam batang keperkasaanku dalam sekali.
“Aaahhh.. Masss… Akuuu… sammmpppeee.. Maasss..!”
“Syuuurr… syurrr..” kehangatan menyelimuti kepala senjataku.

Dia langsung terguling ke sebelahku. Senjataku tercabut dari liang kenikmatannya dan berhamburanlah cairan dari liang senggamanya ke karpet. Aku memang tidak begitu menghayati permainan ini, karena pikiranku selalu ke Sari. Jadi pertahananku masih kuat.

Aku bangkit dengan telanjang bulat. Kuhampiri Sari. Sari kaget karena aku menghampirinya masih dengan bertelanjang bulat. Langsung kupeluk dia. Kuciumi seluruh wajahnya. Tidak ada penolakan darinya, tetapi juga tidak ada reaksi apa-apa. Benar-benar masih polos.

Lama-lama tangannya mulai memelukku. Dia mulai menikmatinya. Membalas ciumanku, walau lidahnya belum bereaksi. Kuusahan semesra mungkin aku mencumbunya. Dan akhirnya mulutnya membuka sedikit berbarengan dengan desahannya.

“Aaahhh.. Maasss..!” nafasnya mulai memburu.

Kumasukkan lidahku ke mulutnya. Kubelit lidahnya perlahan-lahan. Dia pun membalasnya. Tanganku mulai meraba dadanya. Terasa putingnya sudah mengeras di bukit kembarnya yang kecil. Kuremas-remas keduanya bergantian.

“Maaasss.. oooohhhh.. Mmmasss.. shshhshshs…” desahnya.

Kulepas ciumanku. Kupandangi wajahnya sambil tanganku mengangkat kaosnya. Dia diam saja. Lepas sudah kaosnya, sekarang tinggal BH mininya. Kulepaskan juga pengaitnya. Dia masih diam saja. Akhirnya terpampanglah bukit kembarnya yang kecil lucu. Seperti biasa, untuk menaklukan seorang perawan, tidak bisa terburu-buru. Harus sabar dan dengan kata-kata yang tepat.

“Bukan maaiinnn. Susumu bagus sekali Sar..!” kataku sambil memandangi bukit kembarnya.

Warnanya tidak seputih Rina yang nakal , agak coklat seperti warna kulitnya. Aku elus perlahan-lahan sekali. Kusentuh-sentuh putingnya yang sudah menonjol. Setiap kusentuh putingnya, dia menggelinjang.

Kutidurkan dia ke karpet. Lalu kuciumi dada kanannya, yang kiri kuremas-remas.
“Aaahhh.., ssshhh.., Maaasss.., aaaddduuuhhh… aaa..!”

Bergantian kiri kanan. Kadang ciumanku turun ke arah perutnya, lalu naik lagi. Tangan kananku sudah mengelus-ngelus pahanya. Dia masih memakai celana panjang katun. Kadang-kadang kuelus-elus selangkangannya. Dia mulai membuka pahanya. Sementara itu Rina yang nakal sudah pergi ke kamar mandi. Karena kudengar suara guyuran air.

Setelah aku yakin dia sudah di puncak nafsunya, kupandangi wajahnya lagi. Wajahnya sudah memerahkarena nafsunya. Ini saatnya. Lalu tanganku mulai membuka pengait celananya, retsletingnya, dan menurunkan celana panjangnya sekalian dengan celana dalamnya. Tidak ada penolakan. Bahkan dia membantunya dengan mengangkat pantatnya. Dia memandangiku sayu.

Bukit kemaluannya kecil tidak berbulu. Hampir sama dengan kepunyaan Titin dulu. Mungkin karena sama-sama orang Sunda. Kupandangi bibir kemaluannya. Dia menutupinya dengan kedua tangannya. Kutarik tangannya perlahan sambil kudekatkan wajahku. Mulanya tangannya menutup agak keras, tetapi lama-lama mulai melemah. Kucium bibir kewanitaannya. Aaahhh.., segar sekali harumnya. Kuulangi beberapa kali. Setiap kucium, pantatnya dinaikkan ke atas sambil mendesah.
http://www.manis77.com/app/Default0.aspx?lang=id


“Aaahhh… Masss.., mmm.. sshshshs…”
Batang kejantananku yang tadi sudah agak lemas, mulai mengeras lagi.

Lalu kubuka bibir kewanitaannya dengan jariku. Sudah basah. Kutelusuri seluruh liangnya dengan jariku, lalu lidahku. Dia semakin menggelinjang. Lidahku menari-nari mencari kedele-nya. Setelah dapat, kujilat-jilat dengan cepat sambil agak kutekan-tekan. Reaksinya, gelinjangnya makin hebat, pantatnya bergoyang ke kiri dan ke kanan.

“Adduuuhhh… Maasss… aaahhh.. ssshhh.. aaahhh..!”

Kuangkat kedua kakinya, kutumpangkan ke pundakku, sehingga liang kewanitaannya semakin membuka. Kupandangi belahan kewanitaannya. Betapa indah liangnya. Hangat dan berkedut-kedut.

“Saarr.., memekmu bagus betul.. Wangi lagi…”

Kembali kuhisap-hisap. Dia semakin keras mendesah. Kira-kira 5 menit kemudian, pahanya menjepit leherku keras sekali. Lubang keperawanannya berdenyut-denyut cepat sekali.

Dan, “Syurrr… syurrr…” menyemburlah cairan kenikmatannya.

Kuhirup semuanya. Manis, asin, gurih menjadi satu. Aaasshhh… segarnya. Kakinya sudah melemas.Kuturunkan kakinya, kukangkangkan pahanya. Kuarahkan batang keperkasaanku ke liangnya sambil kupandangi wajahnya.

“Boleh Sarr..?” tanyaku memohon persetujuannya.
Matanya memandangku sayu, tidak bertenaga. Dia hanya mengangguk.
“Pelan-pelan yaa Mass..!”

Kuoles-oleskan kepala kemaluanku dengan cairan pelumas yang keluar dari liang senggamanya. Lalu kugesek-gesekkan kepala kejantananku ke bibir kenikmatannya. Kuputar-putar sambil menekan perlahan.

“Aaahhh.. Maasss… Ooohhh..!” dia mendesah.

Lalu kutekan dengan amat perlahan. Kepalanya mulai masuk. Kuperhatikan kemaluannya menggembung karena menelan kepala keperkasaanku. Ketekan sedikit lagi. Kulihat dia menggigit bibir bawahnya. Kuangkat pantatku sedikit dengan amat perlahan. Lalu kudorong lagi. Begitu berulang-ulang sampai dia tidak meringis.

“Ayooo… Masss.. aaahhh.. ooohhh.., ssshhhshshhh..!”

Lalu kudorong lagi. Masuk sepertiganya. Dia meringis lagi. Kutahan sebentar, kutarik perlahan, lalu kudorong lagi. Terasa kepala batang kejantananku mengenai selaput tipis. Nah ini dia selaputnya.

“Kok enggak dalam..? Belum masuk setengahnya udah kena..!” batinku dalam hati.
“Sar.., tahan sedikit yaa..!”
Lalu kucium bibirnya. Kami berciuman, saling mengulum. Dan dengan tiba-tiba kutekan batang keperkasaanku dengan keras.
“Pret..!” kemaluanku menabrak sesuatu yang langsung sobek.

Dia mau menjerit, tetapi karena mulutnya kusumpal, maka tidak ada suara yang keluar. Kudiamkan sebentar kejantananku agar liang keperawanannya mau menerima benda tumpul asing. Lalu kutarik ulur perlahan-lahan. Setelah terlihat dia tidak merasa kesakitan, kutekan lebih dalam lagi.

Kutahan lagi. Kuangkat perlahan, kutekan sedikit lagi. Begitu berulang-ulang sampai senjataku masuk semuanya. Dia tetap tidak bisa bicara karena mulutnya kulumat. Kutahan kemaluanku di dalam, kulepaskan ciumanku. Liang senggamanya menjepit seluruh batangku di semua sisi. Rasanya bukan main nikmatnya.

“Gimana Sar..?”
“Sakiittt Masss… Periiihhh… Mmmm..!”
“Tahan aja dulu, sebentar lagi ilang kok…” sambil kucabut sangat perlahan.

Kutekan lagi sampai menyentuk ujung rahimnya. Begitu berulang-ulang. Ketika kutarik, kulihat kemaluan Sari agak tertarik sampai kelihatan agak menggembung, dan kalau kutekan, agak mblesek menggelembung. Setelah 5 atau 6 kali aku turun naik, terasa agak mulai licin. Dan Sari pun tidak terlihat kesakitan lagi.

“Sar.., memekmu sempit banget. Ooohhh enak sekali Sar..!” bisikku sambil mempercepat gerakanku.

Dia sepertinya sudah merasa nikmat.
“Aaahhh… eennnaaakkk… Masss… aaahhh.. shshshshsh…” desahnya. Kupercepat terus.

“Ah.. ah.. ahh.. ooo.. shshsh.. aaaddduuuhhh… ooohhh..!” pantatnya mulai bergerak mengimbangi gerakanku. Kira-kira 5 menit, dia mulai tidak terkendali. Pantatnya bergerak liar. Tiba-tiba dia menekuk, kedua kakinya menjepit pantatku sambil mengangkat pantatnya. Bibir kemaluannya berkedut-kedut.

Dan, “Sysurrr.. syuurrr..” dua kali kepala kejantananku disembur oleh cairan hangatnya.
Karena aku dari tadi sudah mau keluar dan kutahan-tahan, maka kupercepat gerakanku.
“Masss… Uuudddaaahhh.. Mmasss.. Aaaddduuhhh.. Gellii.. Maass..!” teriaknya.

Aku tidak peduli. Keringatnya sudah seperti orang mandi. Kupercepat terus gerakanku, akhirnya, “Crooot… cruuuttt..” tiga kali aku menembakan cairanku di liang kenikmatannya. Lalu aku ambruk di sebelahnya.

Tiba-tiba, “Plok.. plok.. plok..” terdengar suara tepukan.
Rupanya Rina yang nakal sudah dari tadi memperhatikan kami berdua.
“Mas hebat… Sari.. selamat yaa..!” katanya sambil mencium pipi Sari.
Sari hanya bisa tersenyum di sela-sela nafasnya yang masih ngos-ngosan.
“Enak Sar..?” tanyanya lagi.
Sari hanya bisa mengangguk lemah. Lalu aku memeluk Sari.
“Sari. Terima kasih yaa..!” kataku sambil mengecup pipinya.
“Sari juga terima kasih Mas.. Enaakkk banget ya Mass..!”

Aku bangun mengambil baju-bajuku yang berserakan. Kulihat di selangkangan Sari ada bercak-bercak lendir kemerahan.

“Aaaahhh… Aku dapet perawan lagi..!” batinku.

Lalu aku ke kamar mandi. Selesai kumandi, gantian Sari yang mandi. Setelah semua selesai, kami hanya mengobrol saja sambil minum teh hangat yang dibuatkan Rina yang nakal . Menceritakan pengalaman yang dirasakan oleh masing. Aku lemas karena dalam 2 jam sampai 3 kali main.

Sejak saat itu, Sari selalu datang jam 3 sore. Dan sebelum belajar, kami selalu mengawalinya dengan pelajaran biologis. Dan Rina yang nakal sepertinya mengetahui dan menyadari kalau punyanya Sari lebih oke, jadi dia mengalah selalu dapat giliran kedua. Dan mereka pun saling berbagi. Saling mencoba dan mengajari. Aku yang dijadikan alat eksperimen mereka menurut saja. Abis enak sih.

Setelah pembagian raport, ternyata yang nilainya naik banyak hanya Sari. Tetapi keduanya naik kelas dengan nilai di atas rata-rata. Begitulah pengalamanku dengan gadis-gadis SMP.
 Permisi ya gan..
BINGGUNG MAU CARI AGEN POKER DENGAN UANG ASLI DIMANA
MARI SINI JOIN DI IDRPOKER AGENPOKER TERPERCAYA DENGAN UANG ASLI SE INDONESIA.
DISINI KAMI MEMBERIKAN PROMO BERUPA
* Bonus Rollingan 0,3% - 0,5% ( Perminggu )
* Bonus Referral 15% ( Seumur Hidup )
Kami Agen Penyediaan Jasa Poker Online Terbaik & Terpercaya
Bagi anda yang hobby bermain judi online seperti :
Adu Q, Bandar Q, Bandar Poker, Capsa Susun, Domino dan Poker.
TUNGGU APA LAGI AYO BURUAN DAFTAR KAN DIRI ANDA DAN GABUNG BERSAMA KAMI DI
WWW.IDRPOKER.COM
www.idrpk.info
www.idrpk.org
www.manis77.com